Sentra Ternak, Kandang Tempat Rahman Belajar Merawat Kambing

KENDAL, JAWA TENGAH — Sudah pukul 15.30 WIB, sepertihalnya nuansa sore di pedesaan, nampak langit mulai menjingga selaras dengan matahari yang ingin undur diri. Sentra Ternak Dompet Dhuafa Jawa Tengah di Desa Tamanharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal lebih terdengar ramai. Rupanya ratusan kambing sudah merengek minta jatah pakan sore hari. Saat itulah Miftahul Rahman (29) memulai tugasnya sebagai anak kandang. 

“Sudah sore mas, jadi sudah waktunya makan,” begitu Rahman memulai pembicaraan, di kandang awal bulan lalu.

Dengan menggunakan seragam anak kendang, Rahman, begitu ia sering disapa memulai meramu pakan kambing yang terdiri dari campuran konsentrat. Dengan presisi dibantu ketiga rekannya, ia menyusun berkarung-karung pakan untuk ratusan kambing yang telah lapar. Kegiatan itu telah menjadi rutinitasnya selama dua pekan terakhir, sejak ia menjadi anak kandang di Sentra Ternak Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Rahman merupakan salah satu penerima manfaat yang diberdayakan Dompet Dhuafa melalui progam Sentra Ternak. Disana, Rahman dilatih dan diberikan skill pengolahan kendang dan seluk beluk peternakan kambing. 

“Sudah dua minggu mas, saya sudah banyak belajar banyak dari kegiatan saya sebagai anak kendang di Sentra Ternak Dompet Dhuafa Jawa Tengah ini,” tambahnya.

Dari nampak ia mengolah pakan, dan memeprlakukan kambing, tidak ada yang percaya bahwa Rahman adalah lulusan teknik kelistrikan. Rupanya kemampuan itu ia dapat dari latar tempat ia tinggal, dimana banyak warga yang beternak kambing kelas rumah tangga, atau lebih sering disebut sistem ternak plasma. Bekerja di Sentra Ternak, adalah langkah yang ia ambil untuk bisa mendapatkan ilmu peternakan modern ala Dompet Dhuafa.

“Saya lulusan kelistrikan, namun di desa saya itu memang banyak kendang plasma. Warga masih beternak dengan cara yang sangat sederhana. Jadi tidak memebrikan profit yang maksimal,” tukas ayah satu anak tersebut.

Pakan sudah siap, karung berisi campuran konsentrat tersebut langsung didistribusikan ke kendang-kandang. Kambing yang tadinya berisik ‘mengembek’ seketika diam sekejap menikmati pakan yang Rahman ramu. Sambil melanjutkan memberi makan ke para ternak, ia kembali bercerita tentang kisahnya. Melihat ternak plasma di desannya, Rahman ingin menjadi yang pertama mendirikan peternakan yang lebih modern di kampung halaman. Sekarang ia menjadi pembelajar ilmu peternakan modern di Sentra Ternak Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Rahman berharap, ketika ia sudah selesai, bisa mendirikan peternakan sepertihalnya Sentra Ternak di rumahnya. 

“Pengen setelah ini, bisa mendirikan peternakan juga yang bagus speerti ini (Sentra Ternak Dompet Dhuafa). Sehingga mudah mengajak tetangga untuk mengembangkan peternakan plasmanya menjadi peternakan yang lebih modern dan profit bagi mereka,” jelas Rahman.

Pakan telah habis, karung yang tadi penuh pakan, kini sudah kosong. Kambing lahap memakan pakan yang telah ia buat. Senyum simpul mengembang di wajah Rahman dan ketiga anak kendang yang lain. Kambing yang lahap menjadi hiburan bagi mereka. Langit semakin menjadi jingga, kambing pun telah kenyang, Rahman undur diri dari kandang, kembali ke rumahnya. Namun cita-citanya membuat peternakan modern bagi Rahman, tak mengenal undur diri. (Dompet Dhuafa/Zul)