Dari Jakarta hingga Sumatera Barat: Respon Kemanusiaan Terus Digulirkan

SIARAN PERS, MALALO, TANAH DATAR — Dengan intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan sebagian wilayah di Indonesia mengalami banjir bandang dan longsor. Baik di wilayah sekitaran Jabodetabek hingga di wilayah luar Jabodetabek. Salah satunya ialah di Jorong Tanjuang Sawah Nagari, Padang Laweh, Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Banjir bandang tersebut disebabkan genangan air tinggi di Sungai Ampu atau Sungai Muaro Buluh, di lereng Bukit Patah Gigi yang mengarah ke Danau Singkarak.

Curah hujan begitu tinggi di Kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya, menyebabkan air di Sungai Buluh menumpuk. Ketika dinding air tidak kuat lagi menahan genangan air, akhirnya jebol dan tumpah. Tumpahan air membawa material pasir, tanah, batu dan kayu-kayu besar ke arah pemukiman warga di Nagari Padang Laweh Malalo. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 05:00 WIB, Jumat (17/1/2020) lalu.

“Kondisi saat ini sudah mulai kondusif. Jalan yang sebelumnya putus, sudah bisa dilalui. Namun dengan catatan. Peluang longsor susulan masih ada. Karena jika hujan lebat, air yang ada di hulu masih menggenang,” jelas Rizki Ikhwan, selaku Koordinator Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sumatera Barat, pada Senin (20/1/2020).

Masih banyak warga yang tinggal di rumah keluarganya yang lain. Lantaran rumah-rumah warga masih ditutupi oleh material-material berat.

“Warga mengungsi di pos dan rumah keluarganya yang masih ada di sekitar desa. Tapi di titik aman,” tambahnya.

Hingga tulisan ini diturunkan, Dompet Dhuafa sudah melakukan respon sejak Jumat (17/1/2020) lalu. Dompet Dhuafa melalui jaringan relawannya telah melakukan respon dengan turut membantu aksi dan penyaluran logistik, serta membuka Pos Hangat. (Dompet Dhuafa/Fajar)