Ringankan Beban Pengemudi Becak di Tengah Pandemi Covid-19 

SIARAN PERS, LANGKAT, SUMATERA UTARA — Becak merupakan salah satu moda transportasi ciri khas dengan mampu menampung dua penumpang dan satu untuk sang pengemudi. Masyarakat akan mudah memilih moda transportasi ini karena mampu membawa penumpang hingga ke wilayah pelosok.

Namun di tengah era transformasi seperti sekarang ini keadaannya menjadi rentan. Terlebih jika mempertimbangkan adanya pandemi COVID-19 seperti ini. Banyak wilayah yang sulit dijangkau lantaran pembatasan laju mobiliasi dan jumlah masyarakat yang boleh mengakses.

Yayasan Baitul Maal PT Perusahaan Listrik Negara (YBM PT PLN) Pangkalan Susu Unit 3 dan 4 bersama Dompet Dhuafa Cabang Waspada menyalurkan paket sembako dan tenda becak bagi 40 pengemudi becak di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jum'at lalu (14/8/2020).

Manager Program Dompet Dhuafa Waspada, Halimah Tusa’dyah, menjelaskan bahwa, penyaluran paket sembako ini adalah salah satu upaya Dompet Dhuafa Waspada bersama YBM PT PLN Pangkalan Susu dalam memperhatikan kesejahteraan para penarik becak.

"Sasaran pemberian paket Sembako ini diberikan kepada para warga terdampak pandemi Covid-19 yang sangat bergantung dengan penghasilan harian, salah satunya tukang becak," jelasnya.

"Dengan total donasi sebanyak Rp 14.000.000,- (empat belas juta rupiah), kami mengalokasikannya menjadi paket sembako dan tenda becak setara Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Dan persebarannya meliputi Desa Sei Siur, Desa Tanjung Pasir, dan Desa Beras Basah," imbuh Halimah.

Muhammad Naufal Ramadhan selaku Ketua YBM PT PLN Unit 3 dan 4 mengungkapkan, “Sembako yang diberikan ini murni berasal dari dana zakat penghasilan para pegawai PT PLN Unit 3 dan 4 yang kita amanahkan penyalurannya kelembaga profesional Dompet Dhuafa Waspada untuk dialokasikan menjadi sembako dan tenda becak".

Sementara itu, Manager PT. PLN UPK Pangkalan Susu Trisno Widayat menyampaikan harapanya, "Melalui sembako ini, semoga bisa bermanfaat bagi warga di Pangkalan Susu, memang jumlahnya mungkin tidak seberapa namun harapannya bisa sedikit membantu meringankan beban".

agi pengemudinya, becak adalah bentuk kesetiaan seorang suami pada istrinya, mirip sejarah di balik penemuan kendaraan sederhana ini. Suatu hari, pada tahun 1865 silam, saat berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Yokohama di Jepang, Jonathan Goble, seorang warga Amerika yang berpikir membuat kendaraan untuk istrinya yang lumpuh, Eliza Weeks. Dia pun mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas hingga kemudian jadilah becak. Hingga dalam perkembangannya becak mengalami perubahan dengan cara dikayuh. (Dompet Dhuafa/Waspada/Fajar)