Sambil Ngabuburit, DDV Bagikan 250 Paket Sembako Kepada Kaum Dhuafa

JAKARTA — Tim Dompet Dhuafa Volunteer menggulirkan aksi Ngabuburice, yaitu ngabuburit sambil bagi-bagi paket sembako kepada para dhuafa di sekitar Jabodetabek pada Minggu (9/5/2021). Aksi tersebut merupakan hasil dari penggalangan donasi yang digelar relawan-relawan DDV selama bulan Ramadan 1442 ini.

Dari target donasi sebesar Rp25.000.000 untuk 250 paket sembako, DDV berhasil menghimpun sebanyak Rp25.714.058. Ke-250 paket tersebut dibagikan kepada para penjaga makam, tukang gali kubur, janda dhuafa, lansia, dan orang-orang yang sedang memperjuangkan agama Allah (fi sabilillah). Sedangkan cakupan lokasinya, DDV bersinergi bersama Pemuda Seribu Mekar (PSM), rumah Al-Fath, dan Sobat Guru Indonesia, menyasar beberapa tempat secara merata di Jabodetabek, yaitu di antaranya Citereup-Bogor, Depok, Cilincing-Jakarta Utara, Cileduk-Tangerang, Taman Pulo-Bogor.

“Kami menargetkan 25 juta untuk aksi ini. Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi untuk aksi Ngabuburice ini, hingga donasi yang terkumpul terpenuhi dengan cepat. Sebenarnya masih banyak ingin turut berdonasi. Berhubung sudah cukup, maka yang setelahnya kami arahkan untuk donasi aksi lainnya ke Dompet Dhuafa Pusat,” terang Koordinator DDV Fajar Firmansyah.

Seperti pada aksi-aksi lainnya, pada aksi berwujud bingkisan ini, DDV menggunakan kantong reusable bag untuk mengemasnya. Hal tersebut dilakukan supaya setelahnya, para penerima manfaat dapat memakainya kembali sehingga tidak nyampah. Sebagaimana salah satu semboyan DDV yang dideklarasikan pada Hari Relawan Sedunia 2019 “Sumpah Gak Nyampah”.

Salah satu penerima manfaat, Naman (59), pemotong rumput di Duren Seribu, Bojongsari, Depok, menyampaikan terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan para donatur. Bertugas sebagai petugas TPU bukanlah hal yang mudah baginya di usianya yang sudah lanjut. Meski begitu, Naman sangat mensyukurinya.

“Saya senang jadi pemotong rumput makam. Karena selalu mengingatkan saya kepada kematian dan terus memperbanyak ibadah,” ucapnya.

Sementara rekannya, Nasir (65) mengatakan hal yang serupa. Tugasnya sebagai tukang sapu makam juga selalu ia syukuri. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda tim Dompet Dhuafa Volunteer yang masih tetap peduli terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dianggap orang sepele. Padahal baginya, menjadi pengurus makam adalah suatu pekerjaan yang sangat mulia.

“Terima kasih adik-adik dari Dompet Dhuafa. Insya Allah besok di akhirat, saya siap menjadi saksi kebaikan adik-adik ini juga orang-orang baik yang ikut berdonasi,” ucap Nasir. (Dompet Dhuafa / Muthohar)