Satu Tahun Covid-19 di Indonesia: Duka Yang Menguatkan Sesama, Terima Kasih Para Donatur

JAKARTA — Tepat setahun yang lalu, hari Senin, 02 Maret 2020, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus Corona atau Covid-19 di Indonesia. Salah satu warga di Kota Depok, Jawa Barat, menjadi pasien pertama yang dihadapi oleh Indonesia.

Hingga berjalan waktu, sampai hari-hari selanjutnya kasus menjadi puluhan, ratusan, ribuan, bahkan per-hari ini, Selasa (2/3/2021), telah mencapai angka 1,3 juta lebih kasus C-19 yang menimpa Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.151.915 jiwa dinyatakan sembuh. Namun, sayang, sebanyak 36.325 jiwa juga harus meregang nyawa. Diantara jumlah tersebut, turut termasuk tenaga kesehatan yang berjuang, gugur dalam tugasnya.

Masa awal wabah menjadi fase tersulit bagi siapapun, namun tidak semua kalut dalam ketakutan. Bergerak atas dasar nurani, beberapa pihak memilih untuk berkontribusi dalam solidaritas. Philantropy Building, kantor Dompet Dhuafa di Jakarta sudah sibuk sejak saat itu. Banyak pihak yang berinisiatif tergerak sinergi dalam gerakan kemanusiaan. Alhasil banyak progam kebaikan lahir, menyasar untuk membantu kelompok rentan.

Dimulai dengan penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit. Mengingat fase awal itu, malah keberadaan alat kesehatan menjadi sangat langka. Padahal tenaga medis sangat membutuhkannya. APD disalurkan ke 13 provinsi di seluruh Indonesia, meliputi faskes yang melayani pasien Covid-19 di rumah sakit ataupun puskesmas.

“Untuk sebaran bantuan kami ada di 12 provinsi di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Palembang, Sulawesi Selatan, TNP, NTT, hingga Papua, serta berbagai wilayah lain yang datanya sudah masuk di Cricis Center Dompet Dhuafa,” jelas GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, dr. Yeni Purnamasari, saat ditemui awal April 2020.

Geliat Covid-19 pada awal tahun 2020 memantik inisiatif beberapa tokoh millennial untuk ikut andil bagian membantu. Seperti gerakan 'Panggilan Jiwa' oleh Chikita Fawzi, juga 1.000 Desinfektan Body Chamber yang diinisiai oleh dr. Tirta, salah satu reviewer sepatu sneaker Indonesia yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa. Tirta yang juga seorang dokter tak tinggal diam, dengan ikut mengajak masyarakat dan teman-temannya untuk bersama patungan Desinfektan Chamber.

"Selama angka infeksi tinggi, gue enggak akan berhenti berjuang," kata dr.Tirta, pada Maret tahun lalu.

Desinfektan Chamber sendiri merupakan bilik desinfeksi, yang berfungsi mensterilkan siapa yang masuk ke dalamnya dari virus-virus yang menempel dalam tubuh. Melalui Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Desinfectan Chamber ditempatkan di berbagai lokasi fasilitas umum, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan tempat strategis lainnya yang masih diakses masyarakat, hingga area Wisma Atlet kala itu.

Bukan hanya dr. Tirta, gerakan 1.000 Desinfectan Chamber juga ikut memantik banyak lagi millennial untuk bergabung. Sebut saja seperti stand up comedian Marshel Widianto, pendakwah millennial Taky Malik, aktivis mantan Ketua BEM UGM Fathur dan banyak lagi yang ikut bergabung dalam gerakan kebaikan tersebut.

Tidak dipungkiri, Covid-19 adalah duka yang nyata bagi Indonesia. Namun, karenanya, lahir banyak gerakan solidaritas yang menguatkan satu dengan yang lain. Covid-19 datang, bukan berarti rasa kemanusiaan ikut terserang, namun malah menguat memberi pesan kepada siapapun untuk bergerak membantu. Kebaikan dan ragam amanah para donatur, terus hadir hingga kepedulian itupun menyambung nafas lembaga kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa dalam menggulirkan bantuan kepara penerima manfaatnya.

Tak hanya faktor kesehatan, program untuk membantu sektor ekonomi juga Dompet Dhuafa hadirkan dalam bentuk program ketahanan pangan seperti Budikdamber (Budidaya dalam Ember) Ikan Lele, tanaman sayur-mayur hidroponik, dalam bentuk dukungan penguatan ekonomi berbasis keluarga.

Menghadirkan Rumah Sakit Darurat, armada Mobile PCR, layanan penyemprotan fasilitas umum, dan layanan Swab Test untuk Jurnalis, juga termasuk dalam giat Aksi Peduli Dampak Covid-19 (APDC) Dompet Dhuafa. Pun terus menggulirkan bantuan sembako untuk mereka yang terdampak ekonomi maupun PHK, hingga dukungan program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Alhamdulillah, terima kasih karena itu semua merupakan keberkahan amanah para donatur yang terus saling mendukung dan saling menguatkan untuk peduli sesama. (Dompet Dhuafa / Zulfana)