Setiap Orang Adalah Dai Bagi Dirinya Sendiri, Semangat Baru Songsong Indonesia Tangguh di Masa Pandemi

SIARAN PERS, TANGERANG — Kasus Covid-19 di Indonesia semakin hari semain meningkat. Tercatat per 15 September 2020 lalu, di Indonesia telah ada 225.030 kasus terkonfirmasi; 55.000 dalam perawatan; 161.065 sembuh; dan sebanyak 8.965 meninggal dunia. Rata-rata peningkatan perharinya mencapai 3.000 kasus.

Dalam upaya mereda masyarakat agar tetap tenang dan merenungkan kembali seluruh pengalaman yang terjadi di Indonesia, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) mengadakan Tabligh Akbar Online yang disiarkan langsung dari kantor Cordofa yang beralamat Ciputat Mega Mal Blok D-01 Jl. Ir. H. Juanda No. 34, Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur, Tangerang Selatan, melalui aplikasi Zoom dan kanal Youtube Cordofa TV https://www.youtube.com/watch?v=vQN6Niq5JaM&ab_channel=CORDOFATV pada Selasa (15/9/2020).

Tabligh akbar yang bertajuk ‘Semangat Tahun Baru Islam dalam Proyeksi Dakwah dan Penguatan Ekonomi Umat’, mengajak umat Islam yang berada di Indonesia maupun di luar Indonesia untuk bersama-sama saling menguatkan satu sama lain. Di tengah pandemi Covid-19 ini membuat semua orang menjadi kesulitan dan berdampak besar bagi mereka-mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.

“Sepanjang pengalaman dakwah Nabi Muhammad SAW, dari kota kelahirannya hingga kota yang menjadi tempat peristirahatannya, Nabi selalu menjadi suri tauladan yang patut dikagumi. Lewat cobaan dan ujian yang dihadapi, membuat dirinya memiliki mental dan kepribadian yang kuat, namun tetap menunjukan keramahan yang menjadi salah satu ciri khasnya,” jelas Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Dompet Dhuafa dalam pembukaan khotbahnya.

“Sepanjang perjalanan hijrahnya dari Mekkah ke Madinah, kita juga bisa memetik poin ajaran yang penting lainnya, yakni dalam berdakwah kita harus membangun jaringan dan kekerabatan,” tambahnya.

Ahmad Pranggono selaku Senior Officer Dakwah Dompet Dhuafa yang menjadi penceramah kedua, juga menambahkan. Rasulullah, dalam perjalanan hijrah dan dakwahnya tidak hadir begitu saja. Beliau melihat sebuah potensi, sebuah potensi keumatan yang belum terasah dengan baik. Sehingga dalam berdakwah, Beliau selalu menyiapkan strategi-strategi. Agar dalam dakwahnya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak dinginkan dan berdampak buruk pada masyarakat.

“Apa strageinya? Menciptakan persaudaraan muhajirin dan anshor. Kita perlu orang-orang yang setia dengan kita. Kemudian mereka menciptakan pasar baru tapi tidak membuat segmen baru. Melainka membuat pasar alternative. Sehingga hal ini tidak mengganggu pasar-pasar lainnya. Dengan demikian, salah satu strateginya ialah aliansi kerjasama tanpa saling menyakiti: memberi kedamaian bagi semua,” pungkasnya.

Mahir Muhammad Sholeh, yang pernah menjadi Dai Ambassador Dompet Dhuafa pada penugasan di Tiongkok, juga meng-amin-kan pernyataan penceramah sebelumnya, “Seperti yang sudah dikatakan oleh guru dan senior saya dalam belajar di Dompet Dhuafa. Bahwa terlepas apapun profesi kita, kita sebenarnya adalah pendakwah, kita adalah pengajak. Bukan seorang juru hakim. Di sinilah pentingnya landasan ilmu, jangan sampai ‘membebek’. Dengan demikian, hal ini akan membangun persatuan di tengah perbedaan yang ada. Karena yang paling penting ialah kebersamaan dalam berdakwah”.

Melalui tabligh akbar ini, Cordofa juga membuka bagi mereka yang ingin tergabung menjadi pendakwah Cordofa. Adapun program yang sedang dibuka adalah Dai Pemberdaya, sebuah program dakwah bagi wilayah pendalaman, pelosok, dan perbatasan daerah di Indonesia. Para Dai juga diimbau untuk mengajak dan membantu masyarakat berdayakan potensi alam yang ada atau belum terasah dengan baik. Hal ini akan sangat bermanfaat bila mempertimbangkan kondisi Indonesia yang sedang dilanda Covid-19. Pendaftaran akan ditutup pada 22 Oktober 2020 mendatang. Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut bisa klik tautan berikut https://cordofa.org/dai-pemberdaya/ . (Dompet Dhuafa / Foto: Fajar / Penulis: Fajar / Editor: Dhika Prabowo)