Susuri Banjir Kalsel, Respon Layanan Medis Dompet Dhuafa Sambangi Penyintas

KALIMANTAN SELATAN — Banjir dengan ketinggian air 2 meter masih merendam beberapa daerah di Kalimantan Selatan hingga kini, Rabu (20/1/2021). Banjir akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya Sungai Barito disana belum juga surut dan masih terdapat warga yang bertahan di kediamannya masing-masing.

BPBD Provinsi Kalimantan Selatan mencatat, sebanyak 256.516 jiwa terdampak di 11 kabupaten/kota. Wilayah yang paling parah terdampak adalah Kabupaten Banjar. Tidak semua warga mengungsi ke tempat lebih aman karena alasan memilih menjaga rumah tinggalnya.

Menggunakan perahu susuri banjir, Tim Medis Dompet Dhuafa memberikan Layanan kesehatan di Desa Paku Alam, Sungai Tabuk, Banjar, Kalimantan Selatan. Dompet Dhuafa mengirimkan tenaga medis untuk para penyintas yang masih terjebak banjir, karena terdapat banyaknya jumlah lansia yang sangat rawan terkena penyakit di tengah pandemi dan banjir.

Di titik lain, Tim SAR Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa bergerak melakukan evakuasi warga di Desa Kampung Melayu Tengah, Martapura Timur, Banjar, juga mobilisasi evakuasi dan assesment terkait kondisi pengungsian yang terisolir di Desa Puntik Dalam, Kec. Mandastana, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

“Warga yang bersedia dievakuasi pada hari ke 4 ini, dimobilisasi ke Pos Pengungsian Majelis Ulama Halaqul Mustofa. Terdapat sebanyak 150 jiwa yang didominasi oleh kelompok rentan dari balita hingga lansia yang bertahan hingga saat ini,” sebut Maizar Helmi, Koordinator SAR DMC Respon Banjir Kalsel.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga mendirikan Dapur Umum untuk memenuhi kebutuhan para penyintas banjir di pengungsian. (Dompet Dhuafa / DMC / Dhika Prabowo)