Tambah Titik Kebun Pangan dan Perkuat Minat Bertani dan Beternak

SIARAN PERS, TANGERANG — Badan Pusat Statistik mengumumkan dalam Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018, ada sebanyak 27.682.117 rumah tangga pertanian. Jika membandingkan jumlah populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 265 juta jiwa (Bappenas, 2018), maka sekitar 10,44% penduduk Indonesia merupakan petani. Namun jumlah ini lebih didominasi oleh petani dengan usia > 45 yang jumlahnya mencapai 7.841.355 jiwa (28,38%). Berbanding jauh dengan petani yang berusia < 25 tahun yang berjumlah 191.000 jiwa (0,68%).

Sejak masa Pandemi Corona (Covid-19), Dompet Dhuafa mengaktivasi program Ketahanan Pangan Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) dan Kebun Pangan Keluarga. Pun dalam misi perkuat semangat bertani dan beternak pada penduduk usia muda dan produktif, Dompet Dhuafa kembali menambah titik pemberdayaan pangan dalam skala komunitas di Daun Kreasi Jl. Poncol Indah IV, Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Rabu (17/6/2020). Bersama mitra pemberdayaan Rumah Ijo Indonesia, Dompet Dhuafa menyalurkan 120 bungkus benih tanaman yang terdiri dari tomat, caisim, kangkung, bayam, dan cabai merah. Bibit itu sendiri berasal dari Cap Panah Merah.

"Aktivasi Budikdamber dan Kebun Pangan ini mampu memberikan manfaat kepada masyarakat seluruhnya. Khususnya bagi keluarga dan secara umum bagi lingkungan. Karena hal ini turut bisa dijadikan edukasi bagi masyarakat yang lain untuk memanfaatkan lahan sebaik-baiknya. Karena tidak mudah untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan seperti ini. Semua itu tergantung pada keseriusan dan kesungguhan dalam membina semua ini", jelas Ahmad Shonhaji selaku Direktur Budaya dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa.

Selain itu, Dompet Dhuafa menginisiasi Budikdamber 600 bibit ikan lele yang tersebar ke sekitar titik mitra Rumah Ijo Indonesia. Dengan 1 (satu) ember terdiri dari 40 ekor ikan bibit yang dalam masa panen akan disebar ke warga sekitar secara gratis. Hal yang sama juga berlaku untuk hasil panen tanaman.

"Karena Rumah Ijo Indonesia sendiri memang mengusung rumah ramah lingkungan dengan beragam produk. Ada penanaman tanaman hias, sayuran, daur ulang sampah. Dengan harapan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat yang lebih luas. Terutama untuk di masa yang akan datang", imbuh Abdullah Husen, Ketua Rumah Ijo Indonesia. (Dompet Dhuafa/Fajar)