Tiga Program Kebaikan dalam Satu Hari: Bantu Mustahik Lewati Akhir Tahun dengan Bahagia

BOGOR, JAWA BARAT — Melalui semangat Humanesia, Dompet Dhuafa terus gencarkan program kebaikan kepada masyarakat dhuafa di Indonesia. Bersama unit Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, tiga program langsung digencarkan dalam satu hari. Adapun program-program tersebut ialah Keluarga Tangguh, Tebus Ijasah, dan Tunas Keluarga dengan persebaran penerima manfaat di wilayah Kabupaten Bogor (16/12/2020).

Keluarga Tangguh merupakan program pendampinan dhuafa yang berpusat apresiasi kepada keluarga yang masih terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup meski kondisi yang terbatas. Tidak jarang banyak kepala keluarga yang sudah lansia tetap bekerja menghidupi keluarga. Bahkan anak-anak atau kerabat turut serta membantu dalam mencukupi hidup dan kebutuhan bersama. Bantuan yang diberikan berkat uluran tangan donatur Dompet Dhuafa, disesuaikan dengan kebutuhan keluarga penerima manfaat.

Ibu Acih selaku janda asal Kp.Sukajadi, Desa Mekarsari, Kec. Rancabungur, Kab.Bogor. Merupakan penerima manfaat untuk program Keluarga Tangguh kali ini. Meski harus membiayai kebutuhan ketiga ponakan yang sedang menempuh pendidikan, beliau tetap bekerja dengan menjual aneka makanan gorengan dan nasi uduk dengan penghasilan seharinya berkisar Rp20.000 – Rp40.000. Berbanding jauh dengan penghasilan yang ia dapatkan sebelum Covid-19 merebak di Indonesia. Bantuan yang diberikan kepada Ibu Acih ialah pemesanan etalase atau alat dagang yang baru dan sejumlah bahan pokok.

“Sebelum Covid-19, ibu memperoleh penghasilan mencapai Rp150.000 perhari. Meski keuntungan sangat jauh. Selama itu halal dan bisa bantu untuk sehari-hari. Tetap ibu lakukan. Semua demi keluarga,” jelasnya.

Sedangkan untuk program Tebus Ijasah, Dompet Dhuafa memediasi sebagai pihak ketiga untuk membantu siswa yang terhambat biaya untuk memiliki ijasah terakhirnya. Bantuan yang disalurkan berupa dana untuk menembus tunggakan biaya yang dialami penerima manfaat. Dua alumnus asal SMA II Pembina Bangsa, Dandi Setiawan dan Mia Lestari. Serta dua alumnus Pondok Pesantren Yayasan Nurul Quran bernama uhammad Rafli Hamdani dan Adhari Rafi.

“Alhamdulillah dengan bantuan ini tidak membebankan orang tua dan keluarga. Doa ibu dan cita-cita saya untuk menjadi pendakwah dan pengajar agama Islam selangkah maju berkat bantuan ini,” terang Adhari.

Kemudian ada program Tunas Keluarga, bantuan yang diperuntukan bagi siswa yang tidak lelah dalam menempuh pendidikan meski harus kerja paruh waktu. Bantuan yang diamanahkan dalam program ini disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat. Biasa berupa bantuan dana untuk pendidikan maupun yang lainnya. Herlina selaku santri yang juga kerja paruh waktu dengan menjaga koperasi milik Pondok Pesantren Yayasan Nurul Quran menjadi penerima manfaat program ini. Beliau merupakan santri yang semangat dan ceria dalam menempuh pendidikan. Dalam sebulan Herlina memperoleh penghasilan dari menjaga koperasi yang berkisar Rp250.000.

“Di akhir tahun ini, Dompet Dhuafa meluncurkan campaign Humanesia dengan penguatan secara optimal kepada masyarakat dhuafa. Terlebih dengan hadirnya wabah pandemic Covid-19 memberikan dampak yang signifikan kepada seluruh lini masyarakat. Dengan demikian, program-program yang diprakasarai kolaborasi Dompet Dhuafa bersama stakeholder kembali dimaksimalkan dan disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat ini,” pungkas Taufan Yusuf Nugroho selaku Ketua Humanesia 2020 Dompet Dhuafa melalui pesan singkatnya. (Dompet Dhuafa / LPM / Fajar)