Wanita Tangguh Roemah Jamur Alam Panjang

SIARAN PERS, KAMPAR, RIAU — "Banyak belajar dari berbagai pandangan hidup. Di saat ada orang yang masih bisa tersenyum dan bersyukur atas apa yang mereka dapat hari ini. Walaupun sedikit, namun untuk bisa makan hari itu juga. Tentu membuat kami semakin bertekat untuk bisa lebih banyak lagi membahagiakan orang-orang di sekitar. Agar bermanfaat segala usaha dan upaya yang kita bangun," sebut seorang Pendamping Program Pemberdayaan Ekonomi ‘Roemah Jamur Alam Panjang’, Erma Fitriani, di salah satu laman akun Instagram @ddriauorg pada Rabu (19/8/2020).

Roemah Jamur Alam Panjang merupakan usaha rumah tangga asal Desa Alam Panjang, Kec. Rumbio, Kab. Kampar, Prov. Riau. Bermula sejak tahun 2019 lalu, Dompet Dhuafa Cabang Riau menyalurkan zakat yang mereka himpun kepada mustahiq, yang tergabung dalam kelompok usaha rumah tangga Roemah Jamur Tiram Alam Panjang sebagai modal usaha dalam pemberdayaan ekonomi.

Bantuan yang diberikan setara dengan kapasitas 12.000 baglog (media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram), dilengkapi dengan tempat dan biaya pembudidayaan.

Sejarah inisiasi bantuan kepada kelompok usaha ini lantaran daerah kawasan tersebut banyak warganya yang berpenghasilan rendah khususnya buruh tani. Dengan melihat potensi yang ada, maka Dompet Dhuafa Riau memberikan bantuan kepada kelompok usaha ini.

“Tujuan awal kami ingin memiliki usaha yang bisa banyak mengurangi pengangguran di suatu daerah, dapat memberikan ekonomi yang layak bagi yang membutkan, meningkatkan kesejahteraan ekonomi agar dapat membantu fakir, miskin, yatim, juga piatu,” ungkap Erma.

“Kami pun ingin banyak membangun fasilitas umum juga tempat ibadah agar bermanfaat dan amalan tetap mengalir,” serunya.

Memiliki penghasilan rata-rata Rp 300.000/bulan sebelumnya, para ibu yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga itu mengaku, kini mereka bisa meraih nominal yang sama dalam sepekan setelah menekuni budidaya jamur tiram. Oleh karena itu, Roemah Jamur Alam Panjang berharap usaha jamur tiram terus eksis dan masyarakat miskin di sekitar Alam Panjang bisa mengadopsi usaha yang mereka kembangkan, agar masalah kemiskinan berangsur-angsur bisa diurai.

Terdapat sekitar 24 orang dalam 6 (enam) KK mengelola Roemah Jamur Alam Panjang. Semua merupakan wanita yang memiliki semangat bertani. Saat ini mereka menghasilkan produk berupa Baglog, Jamur Segar, dan Kripik Miko (Ola Jamur Tiram).

Harga jual jamur tiram segar dipasarkan Rp 25.000/kilogram. Dan jamur krispi yang dikemas dengan komposisi 80 gram dengan 6 varian rasa, dijual Rp 15.000 untuk satu kemasan. Produk mereka sudah menjalar di Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, bahkan sudah ekspansi ke wilayah Padang dan beberapa daerah lain melalui sistem perdagangan daring.

"Ya Allah, beri kami jalan dan kekuatan untuk lulus dalam ujian. Kuatkan mental kami agar tidak pantang menyerah, selalu memberikan dan melayani terbaik. Terimakasih Dompet Dhuafa Riau sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menjadi pendamping dalam program ini. Sungguh bahagia diberi Allah jalan melalui mereka," aku Erma. (Dompet Dhuafa/Riau/Fajar)