Yatim Piatu Sejak Kecil, Aldi Bahagia Bisa Dapatkan Kado

SIARAN PERS, BOGOR — Sebuah hadiah atau kerap kita sebut kado adalah hal yang paling menyenangkan bagi kita semasa kecil. Terutama bila kado datang dari orang terdekat, seperti orang tua. Namun tidak semua anak mendapatkan kenikmatan membuka kado, seperti halnya Aldi (11), siswa kelas lima SD yang berstatus yatim piatu sejak usia satu tahun. Bisa dikatakan, Aldi tidak pernah mengenal ayah dan ibunya.

Sejak kecil ia dirawat oleh neneknya, hingga menginjak usia sekolah, neneknya pun wafat, dan kini Aldi benar-benar sebatang kara. Hal itu diceritakan oleh Ajad (55), pengasuh Pondok Pesantren Pahasbi, tempat Aldi kini menetap dan belajar. Tepat sebelum nenek Aldi wafat, ia menitipkan Aldi kepada Ajad untuk diijinkan tinggal di pondok pesantrennya. Bisa dibilang, Ajad menjadi ayah asuh bagi Aldi.

“Beberapa waktu sebelum neneknya meninggal, Aldi ditipkan ke saya, saya sudah tahu riwayatnya Aldi bagaimana, bisa dibilang memang sekarang dia sebatang kara (tanpa keluarga),” tukas Ajad.

Hidup tanpa kasih sayang orang tua sejak kecil, tak membuat Aldi kehilangan arah. Bimbingan dari nenek yang dilanjutkan oleh Ajad, membuat Aldi tetap teguh dengan cita-citanya. Bahkan, di tempat ia sekolah, SDN Barengkok 3, Aldi termasuk siswa yang cerdas. Rankingnya selalu masuk sepuluh besar. Hafalan Al-Quran pun ia libas.

“Aldi ini termasuk anak yang cerdas, kalau hanya sepuluh besar, dia selalu masuk. Hafalan juga jalan terus, dan sangat bakti dengan orang sekitar, termasuk saya,” tambah Ajad.

Bertepatan dengan momentum Muharram, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyrakat (LPM) menghadirkan progam Kado Untuk Yatim. Sebuah paket school kit, berupa tas, buku, seragam dan alat sekolah lainnya, terbungkus rapi untuk dijadikan kejutan untuk Aldi. Pada Jumat (28/8/2020), tim LPM bersama Shafirra Umm, Super Volunteer Dompet Dhuafa, menghampiri Aldi di Ponpes Pahasbi, Dusun Leuwicatang, Kecamatan Jasinga, Bogor.

“Terimakasih kak,” jawab Aldi singkat. Namun senyum malu-malunya tak bisa menyembunyikan kebahagiaan Aldi mendapatkan kado paket sekolah dari Dompet Dhuafa. Sejak ia kecil, kado adalah hal yang langka. Tak pernah ia rasakan nikmatnya mendapatkan kado, karena orang tuanya pun tidak ada.

Ditanya cita-cita, Aldi tak mau muluk-muluk, ketika besar ia hanya ingin menjadi seorang pendakwah, kyai. Sebuah profesi yang terinspirasi dari orang-orang sekitarnya seperti Ajad. Seperti halnya seorang guru, Aldi mendapatkan sosok orang tua baru dalam sosok seorang kyai.

“Pengan nanti jadi kyai, karena bisa mengajar orang mengaji dan belajar agama,” aku Aldi.

Kado Untuk Yatim merupakan progam rutin dari LPM Dompet Dhuafa. Hingga September ini, LPM mentargetkan untuk mneyalurkan 1.000 paket kado untuk anak yatim di Jabodetabek. (Dompet Dhuafa / Foto: Zul / Penulis: Zul / Editor: Dhika Prabowo)