Dompet Dhuafa Bagikan Zakat Secara Online (Bagian 1)

JAKARTA — Perkembangan teknologi semakin pesat. Hampir segala aspek tersentuh oleh teknologi digital, tak terkecuali uang dan transaksi yang menyertainya. Akhir-akhir ini, masyarakat diakrabkan dengan pembayaran digital non-tunai, tanpa ribet membawa uang tunai kemana-mana, atau disebut cashless.

Memasuki Ramadhan 1440 H lalu, berbagai lembaga zakat mengampanyekan seruan untuk berzakat. Begitu pula Dompet Dhuafa. Namun ada yang berbeda dengan sistem pengelolaan zakat oleh Dompet Dhuafa. Selain melalui channel konvensional, tahun ini Dompet Dhuafa menghimpun dan membagikan zakat secara digital.

Dalam penghimpunan zakat, sudah menjadi hal lumrah jika dilakukan dengan cara digital. Mengingat sekarang ini hampir seluruh transaksi sudah bisa dilakukan secara digital. Dalam empat tahun terakhir beberapa lembaga zakat sudah menerapkan sistem pembayaran zakat melalui digital atau online. Namun bagaimana dengan sistem pembagiannya. Mengingat zakat dibagikan kepada masyarakat dhuafa yang kebanyakan mereka tidak memiliki rekening bank. Bahkan teknologi pun mungkin mereka tidak mengenalnya.

Dompet Dhuafa dan Duithape memiliki cara inovatif memudahkan pembagian zakat. Melalui sistem digital, zakat yang berhasil dihimpun dapat dengan mudah dan cepat disalurkan kepada para mustahik. Berbeda dengan sistem konvensional yang para amilnya harus mendatangi mustahik satu per satu untuk membagikan zakat.

“Tahun-tahun sebelumnya, kami para amil mengalami kesulitan dalam membagikan zakat. Terutama saat malam lebaran. Hingga tengah malam, para muzakki yang membayarkan zakat melalui kami terus berdatangan. Sedangkan kami harus menyalurkannya sebelum sholat Id. Alhamdulillah, kemarin kami tidak begitu pusing untuk menyalurkan dan membagikan zakat. Melalui Duithape, hanya dengan beberapa klik zakat telah tersalurkan. Kami pun memperpanjang waktu penerimaan zakat hingga pukul 5 pagi, sebelum shalat idulfitri,” ungkap Yuli Pujihardi, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa.

Sara Dhewanto selaku pendiri Duithape menceritakan pengalamannya sebelumnya bekerja di bidang development, bagaimana sulitnya membagikan bantuan kepada masyarakat di pedalaman yang belum terlayani perbankan. Mereka harus membawa uang tunai hingga milyaran rupiah. Memasukkan uang kedalam amplop satu per satu. Keamanan dan kelelahan fisik pun menjadi resiko. Atas dasar itu, Sara memutuskan untuk membangun Duithape sebagai solusi pembayaran bagi masyarakat yang belum memiliki rekening bank.

“Bahkan orang yang tidak memiliki rekening pun dapat menerima manfaat dari zakat yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa menghimpun zakat, Duithape menyalurkannya kepada mustahik melalui mitra,” terang Sara. (Dompet Dhuafa/Muthohar)