Sinergi Enau Bangun Sekolah Untuk Lebak

SIARAN PERS, JAKARTA — Enau menyapa masyarakat Indonesia untuk menyampaikan kepeduliannya terhadap kemanusiaan. Pasalnya, awal tahun lalu, banyak terjadi peristiwa yang menimpa Indonesia terutama bencana banjir di Jabodetabek dan banjir bandang yang melanda daerah Lebak, Banten. Akibat bencana tersebut, merusak sedikitnya 19 bangunan sekolah yang tersebar di enam kecamatan. Bahkan tiga di antaranya hanyut saat banjir bandang menerjang.

“Mendengar kabar tersebut, ingin sekali rasanya bisa meringankan beban mereka. Tentu anak-anak Lebak, Banten, akan bahagia jika mereka bisa kembali bersekolah di tempat yang nyaman,” aku Enau.

Enau, yang memiliki nama asli Putra Permana tersebut, juga mengungkapkan bahwa ia bersama Dompet Dhuafa ingin membantu lima sekolah yang rusak pasca banjir bandang Lebak, Banten. “Aku tergerak dan mengajak teman-teman semua bergabung untuk membantu mereka melalui kanal digital berikut: donasi.dompetdhuafa.org/bangunsekolahxenau/”.

Di balik itu, terdapat banyak angan lain. Seperti halnya Muhammad Sobari (14) yang ingin memenangkan olimpiade Matematika. Tapi tertunda karena Banjir Bandang. Muhammad Sobari adalah murid kelas 5 SDN 2 Ciladaeun, Lebak. Bocah laki-laki bungsu dari delapan bersaudara tersebut, memiliki kelebihan dari anak laki-laki biasanya. Sobari begitu gemar dengan mata pelajaran Matematika.

Karena hobinya dalam berhitung, Sobari direncanakan mewakili sekolahnya untuk perlombaan olimpiade Matematika tingkat SD di Lebak. Namun sayang, belum sempat ia beradu ilmu, banjir bandang datang menghujam rumahnya. Lebih sedih lagi, banjir bandang ikut meluluhlantahkan sekolahnya. Impian mengikuti perlombaan pun harus ia pendam sementara waktu.

“Tak hanya Sobari, tapi ada ribuan yang bernasib sama seperti halnya Sobari. Namun pendidikan harus tetap hadir melalui tangan-tangan kita untuk bantu menguatkan mereka yang rindu belajar,” lanjut Enau.

“Aku sadar untuk melakukan hal ini diperlukan sinergi kebaikan di antara banyak pihak. Namun aku sadar untuk melakukan hal ini tak bisa sendiri. Kita harus bersinergi dan berkolaborasi. Hingga kini beberapa sekolah di sana masih berstatus diliburkan sementara,” tutupnya. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)