Hikmah Positif Dibalik Pandemi Covid-19

Kehadiran Covid-19 di Indonesia bahkan seluruh dunia sejak Februari 2020 lalu, bukan hanya berdampak pada aspek kesehatan. Virus dan pandemi ini membuat kehidupan seluruh dunia berubah 180 derajat dan menghadirkan normal baru yang jauh dari biasanya. Dampak terhadap berbagai aspek pun sangat terasa bagi seluruh laposan masyarakat. Persoalan ekonomi adalah salah satunya yang terdampak dan paling terpukul dari kondisi ini.

Pedagang keliling yang biasanya ramai pembeli di lapangan terbuka, taman-taman bermain, tempat wisata banyak yang kehilangan penghasilannya. Pengusaha pun ada banyak yang tutup toko, gulung tikar, dan terpaksa memberhentikan karyawannya karena kerugian yang harus diterima. Semuanya mengalami dampak yang sangat siginifikan.

Namun, tiada satu kejadian pun terjadi tanpa hikmah yang menyertainya. Di balik kondisi dunia yang berubah saat ini, ada banyak hal positif yang bisa kita ambil hikmahnya. Hal-hal inilah yang masih bisa kita syukuri dan jadikan pelajaran berharga. Tentunya selalu ada hikmah bagi hamba Allah yang berpikir (Ulul Albab).

  1. Semangat Berbagi Ilmu Melalui Platform Online

Sejak pandemi Covid-19, sekolah diliburkan dan aktivitas perkantoran pun menjadi sangat terbatas. Aktivitas masyarakat menjadi terpusat di rumah termasuk para pelajar yang harus belajar dari rumah secara online. Begitupun karyawan yang akhirnya membawa pekerjaan ke rumah dan pertemuan pun diatur secara online. Semua aktivitas berpusat di rumah karena hanya di rumahlah tempat yang paling aman saat ini.

Namun kita bisa bersyukur bahwa pandemi Covid-19 ini terjadi di zaman dengan teknologi tinggi dan semakin berkembang. Walaupun di rumah saja, tetapi aktivitas seminar, diskusi, kajian, konser, semuanya bisa dinikmati secara online. Banyak sekali orang-orang yang berbagi ilmunya secara gratis melalui social media, dengan content atau live streaming. Kebiasan ini, akhirnya membangun kultur baru untuk berbagi ilmu dan pesan positif pada masyarakat.

Mulai dari dokter, dosen, pebisnis, seniman, dsb, semuanya berlomba-lomba saling membantu dan mendukung agar masyarakat bisa bertahan dan tetap produktif di tengah Covid-19 ini.

  1. Lingkungan Menjadi Lebih Membaik

Sejak dibatasinya ruang gerak manusia di bumi, satelit NASA menangkap foto yang memperlihatkan berkurangnya polusi di berbagai negara hingga 50% lebih. Di China, berkurangnya polusi hampir terjadi secara menyeluruh di seluruh negeri tersebut. Hal ini menjadikan tingkat kualitas udara di China meningkat tajam.

Di kota besar lainnya seperti New York, misi karbon monoksida, terutama yang dikeluarkan oleh mobil dan truk, telah turun sekitar 50% selama beberapa hari minggu ini menurut para peneliti di Columbia University. Kondisi yang sama terpantau juga oleh Badan Pemerhati Iklim di Eropa. Bahkan kualitas air di sungai-sungai juga membaik dan jernih, seperti yang dialami oleh Sungai di Venesia, Italia yang biasanya berwarna kecoklatan. 

  1. Kehidupan dengan Keluarga Lebih Terbangun

Di luar masa pandemi sebelumnya, mungkin interaksi dengan keluarga sedikit longgar. Orang tua disibukkan dengan pekerjaan dan anak-anak pun berkegiatan di luar. Dengan kehidupan baru ini, orang tua lebih banyak bercengkrama dengan anak-anaknya, mengatur bekerja di rumah dan mengatur belajar anak secara bersamaan. Interaksi menjadi lebih intens dan tiada hari untuk bersama.

Walaupun dalam kenyataan ada juga banyak orang yang malah menjadi membawa petaka, berujung perceraian, namun intensitas interaksi ini dapat menjadi momentum untuk menyelaraskan dan menguatkan kembali hubungan keluarga. Dapat bermain bersama anak, makan bersama, dan mengerjakan kegiatan masing-masing di dalam satu tempat. Ini adalah salah satu hal yang wajib untuk kita syukuri.

  1. Kreatifitas yang Semakin Tanpa Batas

Di masa pandemi, banyak keterbatasan yang dialami oleh orang-orang dalam bergerak dan beraktivitas seperti sedia kala. Semuanya menjadi tidak normal dan merubah gaya hidup kita. Akan tetapi, hal tersebut justru menjadi pemicu bergeliatnya ide-ide kreatif yang bisa diterima dan menjadi solusi dalam keterbatasan dan ketidaknormalan.

Beberapa pelaku industri banyak yang merubah konsep produknya dengan menciptakan produk-produk yang dibutuhkan di masa darurat ini. Ada pelaku UMKM yang menciptakan produk penangkal tersebarnya virus, seperti masker anti air, face shield, jamu empon-empon, wadah cuci tangan dan modifikasi fashion untuk memudahkan konsumen untuk beraktivitas keluar dengan aman.

Selain itu, banyak juga bisnis-bisnis yang mulai berkembang dengan memanfaatkan platform digital. Misalnya saja menjual layanan streaming untuk pernikahan, layanan sewa platform untuk meeting online, Event Organizer online, dsb. Kreatifitas para pelaku industri akan menjadi tuntutan untuk bertahan di setiap keadaan. Bisa jadi, saat inilah ketahanan para pelaku industri diuji untuk lebih kreatif dan solutif.

  1. Meningkatnya Gaya Hidup Bersih dan Sehat

Sejak pandemi Covid-19, kita dipaksa oleh keadaan untuk menjaga kebersihan diri terutama setelah berinteraksi dengan orang lain. Kita selalu mencuci tangan 30 detik sebelum makan, masuk ke dalam rumah atau gedung, dan dilakukan harus secara konsisten. Bahkan ini telah menjadi protokol wajib saat beraktivitas di luar ruangan. Termasuk dilarang berkerumul, harus menggunakan masker dan menjaga jarak saat berinteraksi.

Sebelum Covid-19 terjadi, mungkin banyak diantara kita yang menyepelekan hal ini. Namun karena kondisi yang baru, mau tidak mau hal ini pun kita lakukan. Banyak juga yang sadar untuk mulai menjaga imunitas diri dengan mengelola mental, emosi, dan kesadaran diri. Menghidupkan juga gaya hidup sehat dengan makan dan berolahraga secara rutin agar tidak mudah sakit.

Meski masa-masa ini tidak mudah dilewati, namun setiap orang memiliki cara bertahan untuk beradaptasi dengan kondisi. Saat ini, kita semua diharapkan bisa bertahan dengan cara yang terbaik, agar kita bersama bisa melewati ini dengan segera dan memulihkan kondisi semula.