Ufy Herawaty: Ingin Melihat Anak-anak Tumbuh dengan Sehat

Berjuang Menjaga Gizi Anak dalam Kandungan

Asupan gizi anak yang kurang dalam waktu lama, sejak dalam kandungan, dapat menyebabkan stunting. Kondisi badan anak berkembang lebih lambat dari normal usianya. Pertumbuhan badan yang terganggu, juga dapat mempengaruhi perkembangan otak. Anak yang mengalami stunting akan mendapat kesulitan untuk produktif dan kreatif.

Menjaga nutrisi anak sejak dalam kandungan, menjadi semangat dari Ufy Herawati (37), seorang Ibu Rumah Tangga dan Kader Posyandu. Didampingi oleh Komunitas Sayang Ibu (KSI) dari LKC Dompet Dhuafa, Ufy bersama para kader posyandu memantau perkembangan anak sejak dalam kandungan, serta anak balita.

“Gizi anak berpengaruh dari ibunya. Jika sejak dalam kandungan sang ibu rutin datang ke Posyandu untuk memeriksakan berat badan dan kondisi, maka akan mempermudah pihak puskesmas memeriksakan kondisi apabila ada masalah. Ibu hamil yang memiliki potensi risiko tinggi, dapat ditangani lebih dini.” papar Ufy, bersemangat menjelaskan.

Selain penimbangan, ibu hamil juga dapat memperoleh vitamin untuk menjaga nutrisi di dalam tubuh. Pernah dalam waktu terdekat, terdapat Ibu Hamil yang memiliki risiko tinggi (RESTI) karena anemia. Ufy mendorongnya untuk segera memeriksakan kondisi, jika tidak memiliki biaya para kader bersedia untuk membantu.

Jika ada ibu hamil yang tidak datang ke posyandu, Ufy menghampiri ke rumah mereka, dan memberikan penyuluhan langsung kepada bumilnya. Juga melakukan pendataan seperti usia kandungan, kadar HB, memiliki BPJS atau tidak, rencana lahiran, dan lain sebagainya. Kalau ibu hamil yang ditemui memerlukan bantuan, maka langsung dibantu oleh kader KSI.

“Kadang, ada saja ibu-ibu yang ngeyel, merasa sudah anak ketiga jadi tidak perlu vitamin. Padahal, walaupun anak ketiga, kondisi tubuh sudah menurun dan membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak.” papar Ufy.

Pantang Menyerah Mengingatkan

Selain memantau perkembangan ibu hamil, Ufy juga turut menyuarakan ASI eksklusif dan manfaatnya untuk anak selama enam bulan. ASI eksklusif memiliki manfaat yang banyak bagi pertumbuhan anak. Ufy selalu mengingatkan warganya untuk tidak mencampur ASI dengan cairan lain seperti air mineral ataupun madu.

Perempuan kelahiran Tangerang ini juga rutin mengingatkan warga di lingkungannya, RT 03 RW 18 yang kurang lebih berjumlah 300 KK, untuk memberikan makanan sehat secara tepat. Mengurangi jajan kemasan dan makanan instan, agar anak dapat tumbuh dengan baik.

Pernah Ufy mengetahui warganya menggunakan bubur ayam biasa dari penjual yang lewat sebagai MPASI. Ufy langsung sigap mengingatkan kembali tentang MPASI yang baik dan benar.

“Zaman sekarang anak-anak mudah terpapar makanan instan, seperti nugget dan sosis. Ada juga yang masih balita sudah dikenalkan dengan jajanan seperti es dan chiki. Anak-anak perlu dibiasakan makan makanan sehat. Nanti bisa repot kalau sudah besar, tapi tidak dibiasakan makan sehat. Padahal membuat MPASI tidak sulit, cukup nasi dan sayuran di-blender menjadi bubur.” jelas Ufy, tersirat raut wajah khawatir tentang kesehatan anak-anak.

Ufy juga menuturkan bahwa untuk menjaga nutrisi anak, perlu adanya pembiasaan dari orang tua. Jika sejak kecil sudah dibiasakan makan jajanan, maka anak akan sulit untuk menerima makanan sehat.

“Kalau BAB-nya sakit, berarti kamu kurang makan sayur. Kalau pipisnya warna kuning, berarti kurang minum. Kata-kata seperti ini saya biasakan kepada anak saya.” kata Ufy, menceritakan tentang anaknya.

Terkadang warga tidak rela apabila anaknya dikatakan gizi buruk atau stunting, penolakan ini membuat mereka enggan untuk memeriksakan anaknya di puskesmas. Namun, Ufy tetap berusaha menemukan cara agar mereka mau memeriksakan anaknya.

Terus Melakukan Upaya

Ufy bersama kader posyandu dan KSI, rutin mengadakan pemeriksaan ibu hamil dan balita. Pemeriksaan Posyandu menjadi salah satu upaya untuk melakukan deteksi dini terhadap gizi anak.

“Setiap bulannya Posyandu Anggrek turut dibantu oleh LKC Dompet Dhuafa untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Ada biskuit, susu, bubur, dan lainnya.” jelas Ufy.

Selain pemeriksaan rutin di Posyandu, Ufy juga melakukan penyuluhan langsung ke rumah-rumah warga mengenai pentingnya ASI eksklusif dan MPASI untuk gizi anak. Berbekal pengetahuan yang didapatkan dari Kelas Penyuluhan KSI yang diadakan oleh LKS Dompet Dhuafa setiap bulannya.

“Kelas penyuluhan KSI diadakan secara rutin setiap hari Rabu minggu keempat. Materi yang disampaikan pun berbeda-beda. Kadang diadakannya di Posyandu, kadang bergantian di rumah kader.” tutur Ufy.

Hal yang membuat Ufy tidak menyerah menyadarkan warga akan pentingnya gizi dan kesehatan anak adalah “Sehat”. Ufy ingin melihat anak-anak tumbuh dengan sehat. Anak yang sehat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.