Nana Khasanah, Kisahkan Bayinya yang Lahir Membiru

BOGOR — Pada 18 September 2017, menjadi hari tak terlupakan bagi Nana Khasanah. Pada hari tersebut, ia melahirkan anak ketiganya, sekaligus anak laki-laki pertamanya di RS. Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa. Bukan momen yang membahagiakan waktu itu. Bayi yang dinamainya Muhammad Alwi Sihab, lahir dengan kondisi kritis. berat badannya hanya 800 gram, jauh dari standar bayi normal yaitu 2.500 gram. lebih menghawatirkan lagi, Sihab, begitu bayi tersebut dipanggil, berwarna biru disekujur tubuhnya.

"Saat itu saya sudah pasrah, tak bisa ngomong apa-apa lagi. Sampai-sampai suster tidak mengizinkan saya untuk melihat Sihab ketika setelah lahir," jelas Nana, menceritakan kronologi pada waktu itu.

"Badannya membiru dan kecil. Ssaya sudah tidak bisa berkata apa-apa. Lemas saya," tabahnya.

Bayi Sihab didiagnosa lahir dengan kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). dengan kondisi tersebut juga mengganggu organ tubuh, ketika baru lahir. Alhasil, tim medis langsung bergerak cepat dan memeberikan penanganan di ruang instalasi NICU PICU. Dalam intalasi tersebut, bayi Sihab diberikan pertolongan dengan alat bantu pernafasan NEOPUFF. Syukur tidak terkira bagi Nana, setelah megetahui bahwa bayi laki-lakinya terselamatkan. Bayi yang semula diam mulai mengeluarkan suara tangisan. Badannya yang membiru juga juga lambat laun memerah. Setelah mendapatkan inkubasi selama sepuluh hari, bayi Sihab pun dinyatakan keluar dari masa kritis.

“Alhamdulillah, saya sangat berterima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh dokter dan suster waktu itu. Saya sendiri sudah nyaris putus asa. Saya kira sudah kehilangan bayi," terang ibu tiga anak tersebut.

Lebih membahagiakan bagi Nana yang hanya seorang ibu rumah tangga, istri dari seorang tukang bangunan. Biaya pengobatan dan persalinannya digratiskan. Termasuk diantaranya perawatan intensif di instalasi NICU PICU yang terkenal sangat mahal. Selama dua tahun belakangan Nana juga terus cek rutin mengenai kesehatan anaknya tanpa harus mengeluarkan biaya. Hal tersebut karena Nana terdaftar sebagai pasien member dhuafa dari RS. RST Dompet Dhuafa.

“Semua gratis mas, bahkan saya juga dijemput ambulan tanpa harus bayar,” jelasnya.

Kini, bayi Sihab sudah berumur dua tahun, sehat dan ceria seperti halnya anak-anak di usianya. Nana berharap, anaknya kelak bisa menjadi seoarang dokter dan membantu orang lain. Seperti dulu ia dibantu.

“Saya ingin sih, anak saya suatu saat bisa jadi dokter, bisa nolong orang lain. Sama seperti dia dulu juga ditolong sama dokter RST Dompet Dhuafa,” harapnya. (Dompet Dhuafa/Zul)