Begini Cara Perhatian Pada Anak Walaupun Ibu Bekerja

Pilihan berkarir bukan menjadi suatu hal yang salah bagi seorang Wanita. Tentunya, menjadi bagian dari pembangun bangsa dan agama adalah tugas seluruh manusia, terutama Islam memberikan petunjuk bahwa manusia bertugas menjadi Khalifah di muka bumi, dalam bidangnya masing-masing.

Namun, sebagai wanita karir tentunya bukan menjadi alasan untuk Anda tidak memperdulikan dan mendidik Anak. Adanya pengasuh atau orang yang membantu Anda dalam mengurus anak-anak, tidak berarti tanggung jawab mendidik Anak menjadi milik mereka. Tanggung jawab tersebut tetaplah milik Anda, dan menjadi tugas Anda seumur hidup hingga anak tumbuh dewasa.

Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan sebagai Ibu, walaupun memiliki kesibukan berkarir di luar rumah.

  1. Sempatkan waktu minimal 1-2 jam setiap harinya di rumah bersama anak

Jika aktivitas bertemu client, membuat perencanaan kerja, deadline tugas, ataupun rapat kerja bersama pimpinan telah masuk dalam agenda dan jadwal mingguan Anda, jangan lupa untuk memasukkan waktu bercengkrama dengan si kecil setiap harinya.

Menyempatkan waktu minimal 1 sampai 2 jam sehari, namun berkualitas, cukup untuk menjaga hubungan Anda dengan anak. Setidaknya, waktu 1 hingga 2 jam anak dapat bercerita pada Anda tentang kegiatan kesehariannya tadi, menemaninya belajar, atau sekedar bercerita curahan hatinya baik senang ataupun sedih pada Anda. Komunikasi orang tua dengan anak tentunya sangat dibutuhkan, untuk itu jangan sampai lewatkan keseharian anda untuk berkomunikasi dengannya. Walau hanya sekedar mengobrol di kamarnya, saat menjelang tidur atau beristirahat santai. 

2.               Buat saran kegiatan atau tugas untuk Anak

Jika Anda khawatir dengan kegiatan Anak di saat anda tidak ada, Anda bisa memberikannya saran kegiatan dan tugas untuknya. Bahaslah hasilnya bersama atau apa yang telah dilakukaannya saat Anda pulang bekerja atau saat waktu luang. Hal ini membuat Anda dan Anak akan selalu terhubung walaupun pada aktivitas masing-masing.

Misalnya saja, Anda memberi tugas untuk menonton Film yang anda siapkan untuknya. Pilihkan film yang sesuai dengan usianya dan tentunya memiliki pesan moral yang baik. Mintalah anak ceritakan apa yang telah ditontonnya tersebut pada Anda. Jangan lupa untuk berikan beragam aktivitas atau tugas lain yang tidak membosankan bagi anak. Selain film, anda bisa memberikannya buku cerita, memberikanya lagu, atau permainan baru yang bisa dilakukannya sendiri.

Jangan lupa untuk memberikannya saran dan evaluasi yang membangun, serta apresiasi atas apa yang telah dikerjakannya.

3.               Hubungi Anak saat waktu Istirahat atau di sela pekerjaan Anda

Tidak ada salahnya di sela waktu istirahat Anda, setelah break shalat, ataupun waktu luang di kantor, untuk menelpon Anak walaupun hanya sebentar. Anda bisa menanyakan kondisi rumah, aktivitasnya saat bermain bersama teman, atau saat sepulang sekolah. Hal ini sangat berarti bagi anak, walaupun Ibu sedang tidak di rumah, namun hubungan dan perhatiannya tetap tercurahkan. Dengan ini Anak tidak akan merasa sendirian, atau merasa jauh dari orang tua. Karena perhatian dan kasih sayang masih tercurah, di sela-sela kesibukan atau aktivitas kita.

4.              Jika Anda memiliki pengasuh, buatlah SOP pekerjaannya dan mengontrolnya

Memiliki pengasuh, bukan berarti tanggung jawab mendidik anak dilimpahkan 100% pada nya. Anda bisa membuat Standart Operasional Kerja sederhana untuk pengasuh Anda dan melakukan kontrol saat Anda pulang kerja. Dengan begitu, Anda tetap bisa mengawasi dan mengkontrol perkembagan Anak Anda walaupun di sela-sela kesibukan berkarir.

 

5.              Sempatkan untuk Ajari Anak Berbagi

Terkadang ada hal-hal yang sering kali kita lupakan sebagai Ibu untuk kita ajarkan kepada anak. Yaitu, untuk berbagi kepada sesama. Jangan sampai kita lupa bahwa anak kita pun adalah amanah dari Allah SWT untuk menjadi generasi yang berkualitas kedepannya. Berikan pemahaman bahwa Ibu bekerja bukan saja untuk mencari harta untuk keluarga, melainkan untuk berbagi kepada sesama.

Ajak mereka sesekali untuk berbagi kepada orang lain, kepada anak-anak yatim dhuafa, dan tentunya ajak juga agar mereka memahami konsep bahwa hidup juga untuk membantu orang lain yang kesulitan. Dengan pekerjaan yang Ibu lakukan, hal tersebut akan bisa dilakukan juga.

Selamat menjadi ibu produktif, sahabat. Tetap berkarir dan mendidik anak untuk menjadi generasi penerus berkualitas.