Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha Serta Keutamaannya

Puasa sunnah sebelum Idul Adha memiliki manfaat dan keutamaan bagi umat muslim. Sayang bila dilewatkan begitu saja waktu berharga ini. Diriwayatkan oleh Abu Daud, sebuah hadits yang menerangkan betapa amalan sebelum Idul Adha sangat dicintai Allah SWT.

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai Allah SWT melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijjah).”

Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah SWT?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR Abu Daud).

                                               Baca Juga: Muslim Wajib Tahu: Niat Puasa Arafah, Tata Cara dan Keutamaannya!

Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha tanggal 1-7 Dzulhijjah

Puasa sunnah sebelum Idul Adha yang pertama adalah Puasa Dzulhijjah, yang dilaksanakan pada hari pertama sampai hari ketujuh di awal bulan Dzulhijjah. Ibadah puasa mengingatkan kita pada pengendalian diri. Bagaimana diri ini tidak sekadar menahan lapar dan haus, namun juga refleksi ikut merasakan apa yang dirasakan oleh fakir dan miskin. Juga sebagai wadah untuk mengendalikan diri dari emosi yang berlebihan. 

Diceritakan dari Hunaidah bin Khalid yang istrinya mengatakan, salah satu istri Rasulullah SAW berkata, “Nabi Muhammad SAW terbiasa puasa di hari Asyura, sembilan hari di bulan Dzulhijjah, dan tiga hari setiap bulan yaitu Senin pertama di bulan tersebut dan dua Kamis.” (HR An-Nasa’i).

Untuk pelaksanaannya sama seperti puasa Ramadhan, sahur dilakukan sebelum Subuh dan waktu berbuka pada saat Maghrib. Adapun niat untuk melakukan puasa Dzulhijjah sebagai berikut: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: 7 Manfaat Silaturahmi dalam Islam dan Dilapangkannya Rezeki

Puasa Tarwiyah Hari Kedelapan Bulan Dzulhijjah

Setelah Puasa Dzulhijjah, Sahabat dapat melanjutkan ibadah Puasa Tarwiyah. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, disebut sebagai ‘hari tarwiyah’ waktu sehari sebelum ‘hari wukuf’. Letaknya dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. 

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah SAW berkata, “Tiap hamba Allah SWT yang berpuasa sehari karena Allah SWT, maka Allah SWT akan menjauhkan wajahnya dari api neraka hingga jarak 70 tahun.” (HR Muslim).

Puasa sunnah sebelum Idul Adha yang dijalankan tulus karena Allah, akan menjauhkan kita dari api neraka hingga jaraknya mencapai 70 tahun. Api neraka perlu menempuh selama 70 tahun bila menuju ke arah kita. 

Adapun niat Puasa Tarwiyah sebagai berikut, Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Puasa sunnah sebelum idul adha

Keutamaan Puasa Arafah

Setelah Puasa Tarwiyah, adalah Puasa Arafah. Puasa sunnah sebelum Idul Adha yang dijalankan tepat satu hari sebelum Hari Raya. Sebuah hadits menjelaskan, dari Aisyah mengatakan Rasulullah SAW berkata, “Tidak ada hari saat Allah SWT membebaskan lebih banyak hambaNya dari api neraka selain pada Hari Arafah. Allah SWT mendekat, membanggakan hambaNya di depan para malaikat, dan berkata: Apa yang hambaKu inginkan?” (HR Muslim).

Menurut Syekh Muhammad ‘Uwaid (1996-237), puasa sunnah sebelum Idul Adha diberi nama Arafah karena pada waktu malam kedelapan bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim a.s. pernah diperintahkan dalam tidurnya, untuk menyembeli anak kesayangannya, Nabi Ismail a.s. Sehingga setelah bangun, Nabi Ibrahim merasa sangat bimbang. Apakah mimpi tersebut merupakan perintah Allah, atau hanya mimpi malam yang lewat. Kemudian pada malam berikutnya, Nabi Ibrahim a.s. juga diperintah hal yang sama, sehingga beliau meyakini bahwa perintah tersebut berasal dari Allah SWT. Keyakinan ini datang pada hari kesembilan, yakni disebut sebagai Hari Arafah. Hari yang mulia dan memiliki keutamaan istimewa.

Selain memiliki sejarah turunnya perintah kurban kepada Nabi Ibrahim, Puasa Arafah juga juga dapat menghapus dosa selama dua tahun. Dosa yang pernah kita lakukan pada setahun sebelumnya, dan dosa pada setahun yang akan datang. Hal ini berdasarkan Hadits Riwayat Muslim yang berbunyi, “Dari Qatadah, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Puasa pada hari Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.”

Adapun niat Puasa Arafah sebagai berikut, Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat puasa Arafah karena Allah ta’ala.”

Baca Juga: Inilah Sejarah Kurban dan Alasan Mengapa Kita Diperintahkan Berkurban

Menyambut Idul Adha dengan Puasa dan Persiapan Kurban

Puasa sunnah dapat diibaratkan seperti mendapatkan pahala berpuasa selama satu bulan, satu tahun, dua tahun. Bahkan juga dapat mengampuni dosa kita, serta menjauhkan diri dari neraka. Tentunya, hal tersebut dapat kita capai ketika kita menjalankan puasa sunnah sebelum Idul Adha dengan tujuan karena Allah. Tulus dan bersungguh-sungguh. Tidak menyengaja berbuat maksiat, puasanya juga bukan karena riya ingin memamerkan ibadah.

Dikutip dari buku ‘Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa’ oleh Ustadz Ali Amrin al-Qurawy, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Sedangkan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.

Alangkah lebih lengkapnya apabila menjelang Hari Raya, tidak hanya amalan puasa sunnah sebelum Idul Adha yang kita tunaikan. Akan lebih lengkap rasanya menunaikan ibadah Bulan Dzulhijjah dengan ikut berpartisipasi dalam kurban.

Kurban Bersama Dompet Dhuafa

Kurban adalah ibadah bentuk rasa syukur dan ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu, kurban juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Sebab setelah hewan kurban disembelih, dagingnya wajib disebar kepada seluruh umat muslim secara menyeluruh, terutama bagi kaum fakir dan miskin.

Baca Juga: 5 Keutamaan Berkurban di Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa setiap tahunnya menjalankan kepanitiaan kurban dan mendistribusikan daging kurban secara merata, ke daerah-daerah yang sulit memperoleh daging. Ikut tebar hewan kurban bersama Dompet Dhuafa dengan klik link banner berikut ini.

CTA Kurban Dompet Dhuafa