Pernahkah sahabat mendengar, bahwa sedekah adalah sebagai magnet rezeki yang telah Allah janjikan? Sedekah bukan saja membuat kita mendapatkan pahala di dunia, tetapi juga membuat kitadijauhkan dari api neraka. Ada pahala berlipat ganda bagi mereka yang ikhlas untuk menjalankannya.
Berbicara soal sedekah, telah banyak firman-firman Allah SWTmaupun hadits Rasulullah SAWyang menuturkannya. Salah satunya dalam ayatyang menyerukan setiap muslim beriman untuk membelanjakan harta di jalan Allah, lewat bersedekah.
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebagian dari hartamu yang Allah Swt menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS Al-Hadid : 7).
Di ayat yang lain, Allah pun berfirman tentang janji bagi orang yang bersedekah. Ternyata, setiap harta yang kita sedekahkan bernilai kebaikan dan manfaat yang terus tumbuh seperti biji pada tumbuhan.
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah: 261).
Hal ini juga sejalan dengan hadits dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt telah berfirman: Berinfaklah wahai anak Adam. Niscaya Aku akan memberi nafkah kepadamu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan firman Allah Swt dan hadits Rasulullah Saw di atas dijelaskan bahwasannya dengan bersedekah menjadi kunci dari magnet rezeki atau dilapangkannya rezeki seorang hamba. Serta dengan bersedekahlah, Allah Swt menjanjikannya balasan yang berlipat ganda.
Penulis pun teringat oleh pesan seorang ibu yang berulang kali selalu menasehati perihal bersedekah saat rezeki datang begitu banyak. Sehingga, pesan dari seorang ibu pun selalu saja masuk untuk tidak lupa mensedekahkan sebagian hartanya terhadap orang yang membutuhkan.
Penulis juga teringat tentang kisah nyata dari teman adik kelas kala kuliah. Di mana, diceritakan mereka sedang membeli nasi goreng dan salah satu kawannya mentraktir makan tersebut. Padahal, mereka semua tahu, kalau kondisi keuangannya sudah menipis. Tapi rupanya, dengan keikhlasan hati mentraktir, temannya pun mendapatkan rezeki berlipat ganda dari sebuah acara seminar bermodalkan menjawab pertanyaan dan langsung diberikan uang tunai. Bila tidak salah, temannya tersebut mendapatkan uang tunai berupa uang dolar dari seorang pembicara yang merupakan orang Turki ini senilai Rp500.000 sampai Rp600.000 setelah dirupiahkan.
Bayangkan saja, harga nasi goreng yang sekitar Rp12.000Allah lipatgandakan dengan jumlah yang jauh lebih banyak menjadi Rp500.000.Tentu saja, setiap dari kita semua pernah mengalami keajaiban ini.
Hal ini menjadi bukti bahwa janji Allah perihal sedekah sebagai magnet rezeki benar adanya. Apalagi saat melakukan sedekah kepada kerabat dekat. Dijelaskan, kalau sedekah yang diutamankan adalah terhadap orang dekat. Di dalamnya memiliki duaganjaran pahala. Pertama, keutamaan bersedekah. Dan kedua, keuatmaan dari silaturahmi.
“Sedekah kepada orang miskin hanyalah sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat akan mendapatkan dua ganjaran, yaitu ganjaran sedekah dan ganjaran silaturahim.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Ad-Darimi.)
Berbicara perihal sedekah, seperti yang penulis sebutkan di atas. Bahwasannya ada banyak sekali janji yang Allah SWTberikan kepada hambanya dengan bersedekah. Hal ini sebagaimana yang diturunkan melalui sabda Rasulullah Saw,
“Dari Abu Hurairah ra, dia bercerita bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: Tidak sehari pun (berlalu) manakala pagi muncul mendatangi umat manusia melainkan pada waktu itu dua malaikat turun, lalu salah satu dari keduanya berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Sedangkan malaikat yang satunya berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang kikir.” (Muttafaqun alaih).
Perlu diketahui, ada beberapa hal aturan soal bersedekah. Dianaranya adalahtidak bersedekah dari harta yang haram serta tidak mengeluarkan harta benda yang buruk untuk diinfakkan.
Dalam hal ini maksudnya adalah Allah SWTakan menolaksedekah seorang hambadari harta yang didapat dengan cara tidak halal. Dan maksud dari harta benda yang buruk adalah apabila seseorang memberikan harta bendanya yang sudah jelek bahkan rusak. Apabila yang disedekahkan dalam bentuk makanan, maka makanan itu tidaklah lezat. Oleh sebab itu, sedekah yang utama adalah yang dilakukan dengan mengeluarkan harta benda yang kita cintai.
“Kalian sekali-kali tidak akan mencapai kebajikan yang sempurna hingga kalian menafkahkan harta yang kalian cintai.” (QS. Ali-Imran: 92).
Sebagai, penulis kembali mengingat dengan salah satu hadits populer yang menjadikan alasan kuat untuk kita semua tidak boleh menyepelekan sedekah. Selain sebagai magnet rezeki, ingatlah bahwa sedekah juga bisa menjadi salah satu amal jariyah di akhirat kelak.
“Jika anak keturunan Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak shalih yang senantiasa mendoakannya.” (HR. Muslim).