Tips Membelanjakan Harta dalam Islam

wajib-zakat

Sahabat, tentunya kamu sering menggunakan uang atau harta yang kamu miliki untuk berbelanja, bukan? Di dalam Islam, membelanjakan harta untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan seimbang tentu saja bukan hal yang dilarang. Islam justru memerintahkan agar di dalam suatu masyarakat terdapat sistem ekonomi yang kuat dan saling memajukan satu sama lain.

Yang diharamkan adalah jika kita berlebih-lebihan, menyombongkan kemewahan, dan menjadikan kemewahan tersebut sebagai standart hidup bagi semua orang. Selain itu diharamkan juga untuk memakan harta anak yatim. Di hadapan Allah, kemewahan dan kelebihan harta tersebut tidak ada gunanya jika hanya dikonsumsi sendiri dan tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Apalagi jika tidak digunakan sebagai bekal akhirat.

Untuk itu sebelum berbelanja gunakan beberapa tips berikut ini , yuk! Berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan tetap dalam keberkahan.

  1. Jangan terjebak diskon

Cermat, yuk! Tidak semua diskon menguntungkan. Kadang ada diskon yang terlihat besar, tapi sebenarnya memiliki harga yang tidak jauh dari harga normal. Alih-alih kamu memborong barang karena alasan diskon, coba berpikir dan teliti lebih jauh dulu. Apakah layak kita membeli barang diskon dengan harga tersebut atau tidak?

Tapi kalau memang benar memiliki potongan harga besar, coba check mana yang sesuai kebutuhan sahabat. Sah-sah saja kok belanja barang diskon, apalagi yang memang benar sahabat butuhkan. Justru kalau kita cermat, maka diskon bisa menjadi penyelamat dan jalan untuk menghemat.

Rumusnya adalah, diskon tidak salah. Tapi cobalah cermat agar tidak hanya membeli karena dorongan nafsu semata.

  1. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Apakah sahabat pernah mengalami hal ini? Jalan-jalan di mall lalu melihat barang yang menarik perhatian. Atau saat sedang melihat-lihat barang di ecommerce kita pun jadi terpikir untuk membeli barang tersebut. Jangan langsung check out, ya!

Tanya dulu pada diri sendiri, apakah sahabat benar-benar butuh atau hanya sekedar keinginan? Check juga apakah di rumah masih ada barang yang serupa dan manfaat yang sama? Hal ini bisa kita lakukan sekaligus melatih hidup minimalis dan sesuai kebutuhan.

Ingat, kalau Rasulullah SAW memberikan kita contoh untuk hidup sederhana. Dalam akhir hidupnya Rasulullah Sang Pemimpin Besar Peradaban Islam saja, hanya meninggalkan beberapa helai baju. Kalau ia mau, ia bisa saja memiliki harta berlimpah yang diwariskan untuk anak cucunya. Tentu tidak sulit seorang pemimpin melakukannya.

  1. Check dulu anggaran keuangan atau budget

"Wah mumpung lagi sale nih! Kesempatan dong belanja"

Sering berpikir seperti itu? Tapi coba check dulu, apakah sahabat memiliki budget atau anggarannya? Jangan sampai kita berhutang atau menggunakan anggaran lainnya untuk sekedar memenuhi hasrat belanja, ya. Jika dibiarkan, maka bisa berantakan seluruh anggaran kita.

Sebagai jalannya, buatlah anggaran setiap tahun dan setiap bulan. Aturlah keuangan rumah tangga dengan baik dan jangan sampai keluar dari pakemnya. Jangan lupa buat prioritas dan tujuan keuangan agar kita tidak asal membelanjakan harta saat ada penawaran menarik yang lewat dihadapan kita.

Kalau sahabat mudah tergoda untuk berbelanja, maka konsekwensinya adalah alokasikan uang atau anggaran khusus untuk berbelanja di dompet atau rekening khusus. Jika ada lebih maka simpanlah uang di rekening atau dompet tersebut. Pastikan kita hanya berbelanja (yang di luar perencanaan), hanya dari anggaran tersebut.

  1. Pikirkan secara rasional

Iklan sering kali menjebak kita lewat psikologis dan perasaan. Untuk itu, gunakanlah akal dan rasional kita untuk berpikir secara jernih. Banyak orang-orang yang akhirnya berhutang, menimbun tagihan credit yang besar karena sering kali tergoda oleh iklan.

Sebelum membeli barang dan tergoda dengan iklan, pastikan kita sudah berpikir secara matang agar tidak menyesal kemudian. Sebagai referensi sahabat juga bisa membaca tips mengelola keuangan di tengah pandemi di link ini.

  1. Jangan berlebih-lebihan

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa kita sebagai umat Islam dilarang untuk hidup berlebih-lebihan. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Furqan: 67, “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

Artinya, dalam mengeluarkan harta kita tidak berlebihan. Namun ada manfaatnya untuk di dunia dan juga untuk bekal kita di akhirat. Sebagiannya tidak lupa untuk sedekah.

Untuk itu, agar tidak hanya mendapatkan kebahagiaan di dunia saat menggunakan harta untuk berbelanja, jangan lupa sisihkan untuk mendapatkan keberkahan hidup dan bekal di akhirat dengan sedekah. Sahabat bisa bersedekah dengan mudah dan luas manfaatnya bersama dengan Dompet Dhuafa.