Sedekah adalah salah satu amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Mengeluarkan sebagian harta kita bukan saja dilakukan melalui zakat, namun juga melalui sedekah. Untuk itu, banyak sekali anjuran Rasulullah Saw untuk umat Islam agar menunaikan sedekah di waktu lapang maupun sedekah di kala sempit.
Mengenai waktu bersedekah, Rasulullah Saw menyampaikan dalam sebuah hadis bahwa ada waktu-waktu utama untuk melaksanakan sedekah. Seperti hadis di bawah ini:
“Seseorang bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?” Beliau menjawab: “Kau bersedekah ketika kau masih dalam keadaan sehat lagi laba, kau sangat ingin menjadi kaya, dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, kau baru berpesan, “Untuk si Fulan sekian, dan untuk si Fulan sekian.” Padahal harta itu sudah menjadi hak si Fulan (ahli waris).” (HR Bukhari)
Baca juga: Ini 7 Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan Berdasarkan Hadis
Dari hadis tersebut, kita bisa mengambil beberapa poin inti mengenai waktu utama untuk sedekah menurut Rasulullah Saw. Berikut penjelasannya.
Sedekah dalam keadaan sehat
Keadaan sehat sangat memungkinkan manusia untuk berbuat kebaikan. Selain itu kita juga masih bisa untuk bekerja, mencari nafkah dan rezeki. Kesehatan ini sangat patut untuk disyukuri bentuk syukur terbaik adalah dengan bersedekah, membagikan sebagian rezeki kita kepada orang lain yang membutuhkan.
Sedekah dalam keadaan sangat ingin menjadi kaya
Orang yang sangat ingin menjadi kaya, sebenarnya baik. Ia bisa jadi berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan rezeki dan saat mendapatkan rezeki itulah sedekah baik dilakukan. Namun, terkadang sangat ingin menjadi kaya bisa juga hanya karena dorongan hawa nafsu.
Dengan sedekah kita diingatkan kembali bahwa sebenarnya harta yang banyak tidak menjamin kebahagiaan baik di dunia dan akhirat. Harta yang berkah dan memberikan manfaatlah yang sebenarnya lebih bernilai. Maka sedekah bisa menjadi sebuah solusi dan saat ini adalah waktu terbaik kita untuk mengeluarkan sedekah.
Baca juga: 5 Hal Ini Bisa Bikin Pahala Sedekah Hilang, Apa Saja?
Sedekah dalam keadaan sangat khawatir menjadi miskin
Bagi orang-orang yang beriman, saat khawatir menjadi miskin justru itulah waktu untuk bersedekah. Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa sedekahlah kita di waktu lapang maupun sempit, di saat bahagia atau berduka. Selagi ada rezeki, maka keluarkanlah ia untuk suatu yang bermanfaat melalui sedekah.
Sedekah saat tidak dalam keadaan menjelang kematian
Waktu utama untuk bersedekah ada dalam kondisi kita sehat dan tidak dalam menjelang kematian. Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya agar jangan sampai baru tersadar untuk bersedekah saat kematian atau ajal sudah menjelang. Apalagi, amalan yang mendekati kematian tentu sudah sulit dilakukan dan padahal Allah Swt sudah memberikan waktu yang banyak untuk kita di hari-hari dan tahun sebelumnya.
Bersedekah adalah amalan yang mudah dan membawa berkah, namun kadang tidak mudah untuk dilakukan karena ada saja halangan dan rintangan yang manusia temui saat akan mengamalkannya. Untuk itu, perlu kita sadari bahwa lakukanlah sedekah di saat kita benar-benar sehat, saat rezeki masih Allah berikan, dan sebelum waktu kita berakhir di dunia.
Harta yang Allah titipkan pada kita sejatinya adalah sebuah ujian, mampukah kita menjadikan harta tersebut sebagai amalan kebaikan atau hanya sekedar menghambur-hamburkannya untuk kehidupan dunia yang sementara?
Untuk itu Sahabat, bersedekahlah mulai saat ini. Apalagi sedekah bisa menolak bala bencana. Abaikan soal jumlahnya, karena dalam Islam dikenal istilah amalan yang berkualitas. Jika jumlah tersebut sesuai kemampuan kita dan merupakan usaha terbaik kita, tentu Allah Maha Melihat dan Mengetahui. Lakukanlah dengan konsisten, karena sebenarnya sedekah bukan soal banyak atau sedikitnya, tapi apakah kita mampu menjalankannya sampai akhir hidup kita.
Selamat bersedekah, semoga hidup kita penuh berkah!