IDI-Dompet Dhuafa Buka Pos Medis Bersama

LOMBOK, NTB – Hingga saat ini (Jumat, 03/08) jumlah pengungsi di wilayah Sembalun, Lombok Timur mencapai 5.141 jiwa sementara untuk korban luka-luka mencapai 401 jiwa. Sejumlah posko saat ini masih menjadi hunian sementara para korban gempa. Para ibu-ibu dan anak-anak menjadi hal utama dalam fokus pemulihan psikologis trauma akibat bencana.

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Mataram membangun posko kesehatan untuk membantu kinerja pusat kesehatan seperti puskesmas yang juga terkena dampak gempa saat itu. Para pasien lebih banyak dari para pengungsi setempat.

Menurut dr. Sani yang merupakan perwakilan dari IDI dan juga relawan Dompet Dhuafa mengungkapkan, “Sangat senang terlibat dalam respon kebencanaan, aksi sosial menolong para korban bencana gempa di Sembalun”.

“Sejak Rabu (1/8/2018) kami menurunkan tim medis sebanyak 5 org, 2 dokter dan 3 perawat. Alhamdulillah pelayanan kesehatan teratasi dan umumnya pasien tidak kami dapati penyakit yg kronis,” lanjutnya.

“Hingga hari ini sejumlah pasien sudah tertangani sebanyak 35 pasien, terdiri atas pasien dewasa dan anak-anak. Keluhan mereka utamanya adalah gatal-gatal, batuk pilek dan demam,” tutupnya.

“Berdasarkan penelusuran di lapangan, keluhan para pengungsi terutama adalah gatal-gatal, ini dikarenakan masalah sanitasi dimana susahnya air bersih di setiap Pos Pengungsian. Untuk itu Tim Respon Disaster Management Center Dompet Dhuafa yang bertugas di lapangan merespon dengan cepat pengadaan tandon air dan toilet portable agar mereka dapat lebih nyaman di pos pengungsian,” tutur Eka Suwandi, koordinator lapangan Tim Respon Bencana Gempa Sembalun. (Dompet Dhuafa/DM)