Ikhtiar dan Tawakal, Kunci Sukses Sutini Jalani Hidup

Siang itu, hujan deras tengah mengguyur kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Namun, semangat Sutini (42) salah satu penerima manfaat program Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa, dalam membantu perekonomian keluarga tak pernah surut. Setiap harinya, ibu 3 orang anak ini menjalani usaha dengan membuka lapak sayur yang telah dilakoninya lebih dari 10 tahun ini.

Sebelum waktu subuh tiba, biasanya Tini, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini, telah berbelanja kebutuhan dagangnya di Pasar Lembang., Ciledug. Berbagai macam jenis macam sayuran seperti kangkung, bayam, wortel, cabai, tomat, dan sebagainya tak luput dari perhatiannya. Setelah berbelanja, ia mulai membuka lapak sayurnya pada pukul 06.00 hingga pukul 14.00.

“Biasanya kalo warung sayur jam 11 siang aja udah tutup. Kalo saya emang sengaja buka sampe jam 2 siang. Takutnya ada tetangga yang mau beli bumbu dapur gitu. Kan kasian kalo dah nutup,” ujarnya saat ditemui dikediamannya pada Senin (19/1) lalu.

Penghasilan yang diraih Tini setiap harinya memang tidaklah seberapa. Namun, dari hasil usahanya tersebut, ia mampu membantu suaminya dalam mencukupi kebutuhan keluarga seperti, memberi uang saku sekolah anak-anaknya, kebutuhan dapur, cicilan kredit elektronik dan lain sebagainya.

“Suami saya kuli anter sayuran di pasar. Kan penghasilannya juga nggak seberapa. Makanya saya bantu dari usaha sayuran ini,” paparnya.

Tini mengaku, dalam menjalani usahanya ini, ia pernah mengalami pasang surut, dikarenakan banyaknya warga sekitar yang berhutang barang dagangannya. Sampai pada akhirnya, ia pun mulai kehabisan modal usaha untuk mempertahankan usaha sayurnya tersebut.

“Banyak sekali yang ngutang. Saya pernah nagih sama mereka, tapi cuma sedikit yang mau lunasin utangnya,” jelasnya.

Disaat Tini membutuhkan modal usaha untuk membangun usahanya kembali, beruntung seorang tetangga dekat rumahnya memberikan saran kepadanya untuk bergabung dengan Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa. STF sendiri merupakan program ekonomi Dompet Dhuafa yang memainkan peran sebagai bank orang miskin. Transaksi dominan yang dikembangkan adalah berbasis kepada akad dana kebajikan (Qardhul Hasan), yakni meminjam dengan pengembalian tanpa tambahan bunga maupun bagi hasil.

Tini kini telah menjadi penerima manfaat STF Dompet Dhuafa wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Pinjaman modal usahanya pun telah memasuki pinjaman ke 4 sebesar Rp 1,5 juta. Modal usaha tersebut telah dimanfaatkannya untuk melengkapi kebutuhan dagangnya yang lain seperti minyak goreng, kacang tanah, kentang, dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah, sekarang setelah pinjam modal usaha dari STF beban hidup saya jadi terbantu. Ya mudah-mudahan makin lancar dagangan sayur saya, terus jangan sampe banyak yang ngutang lagi,” harapnya.

Meski penghasilan yang diterimanya tidaklah menentu, namun keluarga Sutini selalu bersyukur dan menerima apapun yang ditakdirkan Tuhan untuk keluarganya. Menurutnya, pantang bagi keluarganya untuk hidup dalam belas kasihan orang lain dan jatuh dalam keterpurukan. (uyang)