TANGERANG SELATAN — Gerakan Relawan Lansia Indonesia (GERLI) Dompet Dhuafa, mendedikasikan diri sebagai gerakan hati, dalam memberikan kebaikan diri sendiri maupun bagi sesama. Dengan mengangkat Tema Berdayaguna di Usia Lanjut, dalam memeriahkan Hari Ibu Lansia, Dompet Dhuafa memberikan penghargaan kepada para Relawan Lansia.
Inisiator, Pendiri dan Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, pada Sabtu (8/11/2018), menuturkan bahwa GERLI merupakan gerakan hati yang berlandaskan pada pengimplementasian nyata dari pancasila atau pancasila in action. Karena gerakan tersebut selaras dengan nilai-nilai yang terkandung pada dasar negara.
“Membantu lansia untuk berdayaguna. Pada kesempatan ini, Dompet Dhuafa bersama ibu-ibu lansia menggelar pengabdian kepada Tuhan, sekaligus menjadi insan yang terus berdayaguna,” ungkap Parni Hadi.
Pada saat yang bersamaan, Parni juga meluncurkan buku “Olah Rasa & Laku Pancasila (Pancasila in Action). “Pancasila in action: orang tidak dapat mengabdi pada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama. Karena Tuhan bersemayam di gubuknya Simiskin, seperti ungkapan dari Sang Proklamator, Ir. Soekarno, pada 23 Oktober 1946,” lanjut Parni Hadi.
Pada acara tersebut dimeriahkan oleh Senior Club Indonesia (SCI), paduan suara Lansia Himawari dengan membawakan lagu Uju Dingolukan Mainan, dan juga komunitas lansia Depok. Sebelum hiburan dimulai, para lansia serempak mengikuti senam olah otak.
Parni Hadi telah menginisiasi keberadaan GERLI pada 24 April 2018. Para lansia yang merasa terpanggil, tentu akan berkontribusi dalam mensukseskan Aksi Nasional Kesehatan Lansia yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Tentu yang pasti juga bergabung menjadi anggota GERLI.
Indonesia merupakan lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia, yang mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6% dari total penduduk (sensus penduduk tahun 2010). Jumlah tersebut akan terus meningkat, mengingat pada paparan Badan Statistik pada 2013, penduduk lanjut usia (60+) pada tahun 2020 diproyeksikan berjumlah 27,1 juta jiwa, pada tahun 2025 menjadi 33,7 juta jiwa dan tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa.
Pada Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 pasal 138 tentang kewajiban pemerintah dalam menjamin ketersediaan layanan kesehatan bagi kelompok lansia agar mereka dapat tetap hidup mandiri dan produktif baik secara sosial dan ekonomi. Melalui undang-undang yang sudah ada, Dompet Dhuafa terus mendukung keberadaan Gerakan Relawan Lansia. Sehingga dapat Memberikan semangat kepada para lansia agar tetap berkontribusi atas manfaat ilmunya bagi sesama, dan juga sebagai wadah untuk lansia tetap aktif, serta berdaya guna di usia lanjut.
“Pertemuan kali ini, dapat kita pikirkan sebagai landasan hari lahir ibu lansia Indonesia. Kalau dulu para ibu memperjuangkan bangsa, sekarang lansia merdeka dengan tetap berdayaguna di usia lanjut,” ujar Saparina, salah satu anggota GERLI.
Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, drg Imam Rulyawan MARS., mengatakan, “Para lansia patut dijadikan sebagai pahlawan di usia lanjut. Dengan semangat yang dimiliki, para lansia dapat bermanfaat bagi sesama. Dompet Dhuafa mengharapkan para lansia tetap produktif memanfaatkan ilmu yang dimilikinya guna mencegah dan memperlambat terjadinya dimensia”. (Dompet Dhuafa/Bani)