Ipah, Sosok Ibu Tangguh yang Mengurus Enam Anaknya Seorang Diri

BOGOR — Ketangguhan seorang ibu dapat terlihat ketika ia mengurus anak-anaknya seorang diri tanpa adanya suami di sisinya. Raut paras yang lelah tanpak jelas ketika harus mengurus semuanya sendiri. Mulai dari mengurus anak hingga mencari nafkah. Sangat pantas Rasulullah SAW memberi kredibilitas yang tinggi, hingga tiga kali lipat untuk seorang ibu. Sudah seharusnya kita menempatkan posisi ibu diposisi yang tinggi dalam tunduk dan patuh terhadapnya. Kisah ibu yang mengurus enam anaknya seorang diri setelah sang suami mengalami kecelakaan kerja berujung maut empat bulan lalu. Sosok tersebut adalah Ipah (39), ia mengurus keenam anaknya dan tinggal di kontrakan sederhana di Pedurenan RT 03/14, Pabuaran, Cibinong, Bogor. Di kontrakan sederhana itu, Ipah mengurus anak bungsunya yang menderita Hidrocefalus.

Rahma Agustina, balita cantik berusia dua tahun ini menderita hidrocefalus sejak dalam kandungan. Ipah sebetulnya tidak memiliki perasaan aneh ketika masa-masa hamil. Ia pun sebetulnya juga tidak mengetahui Rahma akan terlahir sebagai penderita hidrocefalus. Karena pada saat hamil, ia tidak pernah mengecek kandungan lantaran keterbatasan ekonomi. Namun, setelah anaknya lahir, ia kaget akan hal tersebut. Motivasi dari sang suami untuk tabah dan menerima kehendak Allah SWT membuatnya tenang dan ikhlas menerimanya.

Ibu kelahiran tahun 1977 ini mengurus seluruh anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan cinta. Sang suami yang hanya kuli bangunan tak kenal lelah dalam mengais rezeki walaupun harus keluar kota. Pada saat bekerja di luar kota, kejadian itupun datang. Pada bulan Agustus 2016, saat bekerja untuk pembangunan sebuah masjid di kota Bandung, Ayah Rahma terjatuh dari ketinggian ketika hendak memasang kubah masjid, dan kejadian itu membuat sang suami meninggal dunia di tempat. Hal ini merupakan pukulan berat untuk keluarga terlebih untuk Ipah. Karena ia harus mengurus seluruh anaknya seorang diri.

“Awalnya saya tidak percaya akan semua ini, cobaan yang begitu berat. Ngurus anak seorang diri tanpa sosok suami, tapi saya ingat bahwa Allah tidak akan kasih cobaan kepada seseorang di luar batas kesanggupannya,” tutur Ipah.

Alhamdulillah, setelah bertemu dengan tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Ipah mengutarakan segala apa yang ia rasakan, terutama asupan gizi untuk Rahma yang harus mengkonsumsi susu khusus yang harganya lumayan tinggi. Mendengar cerita tersebut, LPM menyalurkan bantuan para donatur untuk Rahma berupa keperluan balita dan susu secara rutin tiap bulannya. Ia berterimakasih atas bantuan yang diberikan dan mendo’akan agar para donatur diberkahi dan di ridhoi Allah dalam setiap langkahnya. Semoga Allah SWT memberikan ketabahan dan kemudahan dalam setiap langkah Ipah dalam mengurus anak-anaknya hingga akhir hayat. Semoga ini juga menjadi ladang pahala untuk Ipah dan para donatur di hadapan Allah SWT kelak. Amin. (Dompet Dhuafa/Rifai LPM)