IVD Camp 2022: Tanamkan Karakter Unggul pada Setiap Jiwa Relawan

LAMPUNG — Salah satu yang berbeda pada International Volunteer Day (IVD) Camp 2022 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah pengangkatan isu-isu keberagaman yang inklusif. Mengusung tema “Inclusive Volunteer in Action”, pertemuan relawan se-Indonesia di Lampung ini mengundang Super Volunteer Dompet Dhuafa, Erie Sudewo, untuk menyampaikan materi “Spirit of Volunteer: Karakter Unggul Relawan” pada Sabtu (17/12/2022).

Sebagaimana dalam bukunya, “Character Building: Menuju Indonesia Lebih Baik”, karakter pokok ada 3 (tiga), yakni karakter dasar, karakter unggul, dan karakter pemimpin.

Karakter dasar menjadi inti sebab karakter ini memuat sifat dasar manusia, di antaranya tidak egois, jujur, dan disiplin.

Sedangkan karakter unggul memuat sifat-sifat baik yang harus terus diasah agar menjadi perilaku dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika karakter dasar sudah tertanam, karakter unggul akan mudah dibentuk. Karakter unggul terbentuk oleh 7 (tujuh) sifat baik yakni ikhlas, sabar, bersyukur, bertanggung jawab, berkorban, perbaiki diri, dan sungguh-sungguh.

Selanjutnya yang ketiga, karakter pemimpin terbentuk dengan dilatih dan dididik agar menjadi karakter keseharian. Keberhasilan membentuk karakter ini tidak lepas dari dua karakter yang sebelumnya.

“Tiga karakter dasar sebagai manusia adalah jangan egois, jujur, dan disiplin,” sebut Erie.

Erie Sudewo menyampaikan materi “Spirit of Volunteer: Karakter Unggul Relawan” pada IVD Camp, Sabtu (17/12/2022) di Lampung.
Salah satu peserta melontarkan pertanyaan kepada pemateri.

Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin, baik pada skala terkecil maupun yang besar. Seorang pemimpin yang baik terbentuk dari 9 (sembilan) nilai berikut: adil, arif, bijaksana, kesatria, tawadhu, sederhana, visioner, solutif, komunikatif dan inspiratif.

Nilai pertama adalah yang paling utama, yaitu adil. Menurut Erie, keadilan hanya ada kalau seseorang memiliki landasan kebenaran dan kejujuran.

“Jujur perlu, kepintaran nomor dua,” cetusnya.

Pada IVD Camp 2022, DDV mengajak para relawan untuk beraksi secara inklusif.
Salah satu peserta melontarkan pertanyaan kepada pemateri.

Ini sebab kejujuran tidak bisa dipelajari, namun harus dibiasakan. Sedangkan ilmu dapat dipelajari dalam beberapa bulan, atau dalam kurun waktu yang singkat.

Dengan tegas, Erie juga menyampaikan bahwa orang baik bukan karena segi pendidikan yang keren, namun karena kontekstual dilahirkan dan dirawat oleh keluarga dan lingkungan yang baik.

“Orang baik di Indonesia bukan karena segi pendidikan yang keren. Tapi karena kontekstual dilahirkan dan dirawat oleh keluarga dan lingkungan yang baik,” tukasnya.

Baca Juga: Gelar IVD Camp 2022, DDV Ajak Para Relawan Beraksi secara Inklusif

Baca Juga: Bangun Empati dengan Program-program Inklusi

Untuk menjadi seorang pemimpin pun tidak perlu tahu semua hal. Pemimpin hanya harus perlu tahu dan paham ke mana arah tujuan. Sebab kalau tahu dan bisa melakukan semua hal dan semuanya dikerjakan oleh pemimpin, maka repot dan justru menjadikannya tidak bisa fokus ke mana arah tujuan sebenarnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)