Foto: Dokumentasi LKC Dompet Dhuafa
Meski usianya telah lebih dari 70 tahun, Agung (78) tampak masih gagah. Ia masih tegap saat berjalan. Matanya masih dapat melihat normal, telinganya pun masih bisa mendengar dengan jelas meski dengan bunyi suara yang berbisik.
Agung menceritakan, kalau dulu dirinya memiliki hobi mengikuti kegiatan sahabat pena di salah satu mejalah ternama ibukota. Hal itu ia geluti untuk menjalin perkenalan antarpembaca remaja tempo dulu. ”Bapak mah pengen menjalin saudara dengan siapapun,” kata suami dari Saeni (72) mengawali cerita.
Namun cerita itu kini hanya tinggal kenangan dalam kehidupan Agung. Ia yang dulu aktif dan selalu sibuk dengan berbagai aktifitas, kini sudah mulai mengalami banyak keluhan kesehatan. Setiap aktivitas yang dijalaninya selalu diakhiri dengan perasaan jantung yang berdebar-debar.
Dokter tempat ia sering berkonsultasi disekitar rumahnya pun menyarankan untuk dirujuk ke dokter spesialis Jantung. ”Perasaan bapak seperti ini baru beberapa bulan terakhir aja, awalnya kata dokter yang dekat rumah harus dicek jantungnya, tapi kan bapak gak punya uang yang cukup,” keluh Agung.
Lantaran keterbatasan biaya untuk berobat ke dokter spesialis, tetangga rumahnya menyarankan untuk mendaftar ke Klinik Layanan Kesehehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa di Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah mendaftar dan disurvei, LKC Dompet Dhuafa menyatakan ia layak sebagai pesert. Agung pun rajin secara berkala memeriksakan penyakitnya ke dokter spesialis jantung secara gratis.
Agung yang satu bulan sekali berkunjung ke Klinik LKC Dompet Dhuafa merasa senang dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas LKC Dompet Dhuafa. ”Di sini pak Agung jadi kaya banyak saudara, banyak karyawan yang sudah akrab dan bahkan sudah dianggap seperti anak sendiri oleh bapak,” ungkap warga Serpong, Kota Tangerang Selatan ini
D ibalik kesederhanaannya, Agung memiliki pedoman hidup yang begitu agung. ”Saya pengenmenolong orang yang membutuhkan dan membantu orang yang susah,” pungkasnya.(gm/mj/gie)