PALESTINA — Pada Selasa (9/5/2023) pukul 02.00 waktu setempat, kembali terjadi serangan udara sengit dan pengeboman hebat oleh Israel di Jalur Gaza. Diketahui, Israel melancarkan serangan udara. Menjelang fajar, serangan Israel ini menyasar kelompok Palestina Jihad Islam di Jalur Gaza. Serangan udara itu adalah insiden terbaru dalam lebih dari setahun terakhir melonjaknya kekerasan oleh militer Israel.
Kelompok Islam Palestina di Jalur Gaza kembali menjadi sasaran. Per Jumat (12/5/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mencatat jumlah korban yang terus bertambah, imbas dari insiden tersebut. Terdapat 30 warga tewas, termasuk 6 anak-anak dan 3 wanita, serta 93 warga terluka, termasuk 32 anak-anak dan 17 wanita, sejak serangan udara dimulai pada Selasa.
Melansir Kompas.com, Hazem Qasem, Juru Bicara HAMAS salah satu gerakan Islam Palestina menuturkan bahwa serangan dilakukan di wilayah padat penduduk. Israel menargetkan rumah dan bangunan tempat tinggal, menghancurkan ribuan utilitas sipil, lahan pertanian, dan unit infrastruktur.
“Penduduk zionis melakukan kejahatan besar saat fajar hari dengan menargetkan rumah aman, dan bangunan tempat tinggal. Membuat anak-anak, wanita dan orang tua menjadi martir, dan mereka (Israel) menargetkan para pemimpin perlawanan,” ungkap Hazem.
Dalam serangan itu, Israel memimpin serangan kepada 3 pemimpin kelompok Palestina. Serangan ini terjadi setelah sepekan kelompok Palestina mengumumkan adanya gencatan senjata di sekitar Gaza. Imbas insiden tersebut, tentara Israel dan gerilyawan Gaza saling tembak-menembak di lintas perbatasan. Ini terjadi setelah 22 warga Palestina tewas dalam dua hari terakhir.
Salah satu saksi mata mengatakan, sebuah ledakan menghantam lantai atas sebuah gedung apartemen di Kota Gaza dan rumah di Selatan Kota Rafah. Mengetahui hal ini, Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan berupaya memberikan bantuan untuk saudara-saudara yang menjadi korban konflik di Jalur Gaza, Palestina.
Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan Warga Palestina, Dompet Dhuafa Aktivasi Bantuan Medis
“Kami memahami betapa sulitnya situasi di Gaza saat ini, dan kami ingin mengucapkan rasa prihatin kepada seluruh masyarakat Gaza yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung,” ujar Prima Hadi Putra, Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa.
Dalam beberapa waktu ke depan, Dompet Dhuafa akan terus menyalurkan berbagai macam bantuan yang amat dibutuhkan oleh masyarakat Gaza. Harapannya, dengan adanya bantuan tersebut, mampu meringankan duka masyarakat Gaza dan Palestina.
“Semoga Allah selalu jaga dan kuatkan untuk menghadapi apa yang kita tahu sedang terjadi. Tangan kita tidak kuat untuk merengkuh, kaki tak cukup kuat untuk melangkah, kecuali kita lakukan bersama-sama. Saya berharap agar kekerasan di Gaza segera berakhir, dan bahwa semua pihak yang terlibat dapat menemukan jalan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan,” imbuh Putra.
Mari rapatkan barisan dan perkuat solidaritas dalam membantu saudara-saudara kita di Gaza, Palestina, bersama Dompet Dhuafa. Caranya, Sahabat Baik bisa mengirimkan bantuan dan doa melalui laman di bawah. Saatnya dunia Berdaya Hadapi Bencana. (Dompet Dhuafa/Anndini)