Jelajah Kurban Nusantara: Peternak Domba Garut Berdaya, Jadikan Ternak Sebagai Pekerjaan Pokok (Bagian Dua)

GARUT, JAWA BARAT — “Tidak seberapa, tapi kendala masih pada rumput,” aku Osin (50), Peternak Doka (domba dan kambing) asal Desa Pasirwangi.

“Kalau musim hujan waktu mencari rumput susah. Kadang banyak racun bahan kimia yang mengakibatkan rumput sawah cepat kering,” tambahnya.

Osin menerapkan pada keluarganya, untuk terbiasa dan tetap harus mengerti merawat budi daya ternak Doka (domba dan kambing), agar dapat membantu atau sesekali menggantikan dirinya jika berhalangan. Seperti mencari rumput untuk pakan ternak, memandikan domba seminggu sekali, juga perawatan kandang.

Ia pun mengaku, pernah mendapat piagam kelompok ternak terbaik. Pasalnya selain penghasilan yang meningkat, dalam 5 tahun pengembangan hewan ternaknya mencapai 50 ekor. Kelompok ternaknya yang tergabung dalam Paguyuban Ternak Al-Awwaliyah, mendapat bantuan pendampingan dari Program Pemberdayaan KTN (Kampung Ternak Nusantara) Dompet Dhuafa.

“Dari awalnya hanya 3 ekor domba. Alhamdulillah, kami mampu membiayai sekolah anak, membeli motor, renovasi rumah. Bahkan kini cukup untuk membeli tanah dan membuat kandang ternak,” ungkap Osin.

“Perbedaannya kalau ternak punya sendiri, bisa bebas langsung jual saja. Tapi setelah itu bisa menganggur tidak punya ternak. Dengan pemberdayaan seperti ini kan tanggung jawab kami, lebih kepada kelompok dan masih punya asset, jadi kami juga terlatih menahan diri,” aku Osin. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)