GARUT, JAWA BARAT — “Dulu ternak masih sebagai ‘sampingan’, cari rumput kami lakukan sore hari sepulang kerja. Namun sekarang jumlah ternak semakin banyak, kami harus fokus merawat ternak saja,” terang Osin (48), Peternak Doka (domba dan kambing) asal Desa Pasirwangi.
Putra daerah Garut tersebut mengaku, bahwa sejak kecil ia bersama sang Kakak, Dede (50), telah mengenal ternak Doka dari lingkungan keluarganya. Namun ia juga mengatakan, kelompok ternaknya yang tergabung dalam Paguyuban Ternak Al-Awwaliyah, mendapat bantuan pendampingan dari Program Pemberdayaan KTN (Kampung Ternak Nusantara) Dompet Dhuafa.
“Awalnya kami diberi bibit hewan domba sebanyak 3 induk dari KTN, binaan dan pelatihan ternak pada kami. Alhamdulillah berkembang dan bertahan hingga kini memiliki 50 ekor doka. Peternak lain banyak kehabisan ternak. Bahkan tidak beternak lagi,” aku Dede.
Aceng Cahyana, selaku Ketua Paguyuban Ternak Al-Awwaliyah Garut, mengatakan selain domba, keunggulan Garut juga ada pada rumputnya, orang asal wilayah jauh banyak yang mencari rumput di wilayah Pasirwangi. Bahkan mencari banyak dan mengangkutnya menggunakan kendaraan truk. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)