JAKARTA — Dompet Dhuafa kembali menggelar acara dwimingguan, Jumat Dahsyat, pada Jumat (9/12/2022) di Gedung Philanthropy, Jakarta Selatan. Pada talkshow menjelang akhir pekan ini, Dompet Dhuafa memperkenalkan program Humanesia 2022 dengan jargon Ini Tentang Kita.
Rangkaian acara talkshow dan tanya jawab ini dipandu oleh Anndini Dwi Putri, dengan para pematerinya yaitu Maya Nuraini selaku Ketua Humanesia 2022, Utammi S. Lestari selaku Wakil Ketua Humanesia 2022, Ade Herina sebagai salah satu tim assessment Disaster Management Center (DMC) pada respon gempa Cianjur. Selain itu, sesi hiburan diisi oleh seorang komika, Kemal Kumel.
Pada kesempatannya, Maya Nuraini menerangkan, selama ini Dompet Dhuafa sudah banyak dan sering mempublikasikan tentang kontribusi dan perannya. Namun di masa sekarang ini, ajakan-ajakan kebaikan itu akan difokuskan dengan tema #IniTentangKita. Kita berarti adalah semua pihak, yaitu Dompet Dhuafa, Penerima Manfaat, Relawan, Donatur, Jaringan dan semua orang.
Hal ini bertujuan untuk dapat melibatkan semua pihak agar semakin aktif merawat kebaikan kolektif. Tema ini akan disesuaikan dengan bahasa lokal masing- masing daerah cabang, agar bisa lebih dekat dan melekat ke stakeholder setempat.
“Makna ‘Kita’ menggambarkan semua pihak dari berbagai latar belakang, status, pekerjaan, usia, baik dari perspektif lembaga, donatur, mitra, stakeholders maupun penerima manfaat. Harapannya, semua pihak dapat menjadi bagian dan terlibat dalam momen Humanesia 2022,” cetusnya.
Utammi S. Lestari turut menambahkan, setidaknya ada 4 (empat) program sorotan pada Humanesia tahun ini. Di antaranya adalah Indonesia Siap Siaga, Kado Anak Yatim, Perempuan Tangguh, dan Wakaf untuk Bunda. Sedangkan ajakan-ajakan camapign-nya dibingkai dalam 7 (tujuh) program, yaitu Cianjur Bangkit, Sedekah Menolak Bala, Kado Akhir Tahun, Wakaf Untuk Bunda, Kado untuk Ibu Tangguh, Zakat Akhir Tahun, dan Kado untuk Yatim.
Berbeda dengan target Ramadan, Tebar Hewan Kurban, maupun Wakaferse yang identik dengan penghimpunan bernilai rupiah, Humanesia memfokuskan pada Awareness (kesadaran) masyarakat terhadap kemanusiaan. Meski begitu, sejumlah nominal baik berupa zakat, infak, sedekah, maupun wakaf, Dompet Dhuafa menargetkan sejumlah 50 miliar rupiah pada Humaesia kali ini.
Guna mewujudkan hal tersebut, Humanesia akan menyasar keterlibatan masyarakat dari kalangan milenial dan gen z.
“Yuk, selalu semangat untuk mengajak dan melakukan aksi-aksi kebaikan,” seru Tami kepada para insan Dompet Dhuafa yang hadir.
Pembahasan disambung dengan kisah ketangguhan seorang Srikandi (perempuan tangguh) DMC Dompet Dhuafa, Ade Herina, atau yang kerap dan familiar dengan sapaan Niguh. Ia menyebutkan, DMC memberdayakan sebanyak 10 (sepuluh) perempuan yang berkecimpung di dunia kebencanaan dengan masing-masing keahliannya. Niguh adalah Srikandi DMC yang fokus pada vertical rescue.
Nuguh bercerita, tim asssessmet DMC berugas mencatat dan mencocokkan data dari pemerintah atau BNPB dengan yang sebenarnya ada di lapangan. Itu juga yang menjadi acuan Tim DMC dalam menentukan program yang akan digulirkan. Sehingga aksi yang dilakukan tepat sasaran seperti yang dibutuhkan. Ini juga mengurangi kasus kelebihan atau tumpang tindih bantuan. Jadi bantuan yang digulirkan dapat lebih merata dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masing-masing penyintas.
“Karena tidak semua pengungsi atau korban itu sama kebutuhan mendesaknya. Ada yang kebutuhan logistik cukup namun sanitasi nya buruk. Atau ada yang lainnya.termasuk kebutuhan medis dan lainnya. Saat ini mulai masuk masa recovery. DMC sedang merancang dan mulai membangun MCK dan musala,” sebutnya.
Ada satu hal yang membuat Niguh tersentuh hatinya selama menjalankan tugas di Cianjur. Meskipun para penyintas mengalami kebutuhan kekurangan logistik, namun ketika tim DMC datang, mereka tetap memiliki jiwa berbagi yang kuat. Ia menyebutkan satu prinsip yang selalu menyelimuti setiap langkahnya. “Kalo kita bantu urusan orang lain, insha Allah, Allah akan bantu kemudahan urusan kita,” cetusnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)