Kang Eman: ?Berharap, Bisa Pasarkan Madu Secara Mandiri?

Madu. Ya, cairan kental yang dihasilkan hewan lebah berjenis serangga ini memiliki kandungan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Rasanya yang manis pun begitu menghipnotis para penikmat madu. Tak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, cairan berwarna kuning keemasan ini juga menjadi bahan dasar produk makanan-minuman, serta kosmetik kecantikan.

Namun, untuk menjadi bahan dasar suatu produk, madu yang dipilih merupakan madu dengan kualitas terbaik. Salah satu wilayah yang menghasilkan madu terbaik berada di Desa Ujung Jaya, Taman Nasional Ujung Kulon. Jenis madu hutan menjadi primadona di kawasan yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani madu ini.

Melihat potensi madu yang begitu besar bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, Dompet Dhuafa pun membentang kebaikan dengan menggulirkan program pemberdayaan untuk para petani madu. Dalam menjalankan program tersebut, Dompet Dhuafa bermitra dengan Koperasi Hanjuang melalui PHMN (Perhimpunan Hanjuang Mahardika Nusantara). Lembaga PHMN mitra Dompet Dhuafa dalam menjalankan Program Pemberdayaan madu Ujung Kulon.

Dalam program tersebut, Dompet Dhuafa memberikan support berupa penguatan koperasi PHMN, modal usaha dan alat-alat pengolahan madu. Dengan bantuan tersebut, membuat produksi madu meningkat dan kualitasnya semakin baik.

Eman Sulaiman, Ketua Koperasi Hanjuang menilai, sejak menjalin kerjasama dengan Dompet Dhuafa, produksi madu semakin maju dan meningkat pesat. Tak tanggung-tanggung, pria yang akrab disapa Kang Eman ini mengaku, omzet keuntungan bisa mencapai puluhan juta dalam setiap produksi. Hal tersebut dikarenakan, madu yang diproduksi merupakan madu pilihan dan tidak semua madu bisa diproduksi, karena kualitasnya.

“Saat mengikuti pendampingan, selain teknik memanen madu yang benar, yang jadi fokus utama kami adalah memilah madu untuk diproduksi. Karena tidak semua madu punya kualitas yang baik. Dan Alhamdulillah, sekarang produksi madu kami sudah dikenal masyarakat luas dengan kualitas yang baik,” ungkap Kang Eman, saat ditemui usai menunaikan zakat penghasilan di Dompet Dhuafa pada Rabu (30/3).

Kang Eman beserta rekan-rekan sesama petani madu merasa sangat bersyukur, atas pendampingan dan program pemberdayaan yang telah digulirkan Dompet Dhuafa yang telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani madu di Ujung Kulon. Ia juga menuturkan, setelah dibantu Dompet Dhuafa, kualitas madu Koperasi Hanjuang semakin membaik. Harga jual madu pun meningkat tidak terlalu rendah.

“Dulu harga terendah ketika dijual kepada tengkulak kisaran Rp 40.000- Rp 45.000. Alhamdulillah Koperasi Hanjuang juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan kosmetik dan dihargai Rp 65.000 per botol/350 ml. Saya memiliki harapan, nantinya penjualan madu tidak hanya bergantung pada jalinan kerjasama perusahaan kosmetik saja, namun juga bisa mandiri memasarkannya ke seluruh wilayah di Indonesia,” pungkasnya (Dompet Dhuafa/Uyang)