WONOSOBO — Setelah 45 hari penanaman Baby Buncis, pada pertengahan bulan lalu, para penerima manfaat program Kebun Sayur Asparagus (KSA) yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah memanen hasilnya. Pemananenan pertama dilakukan pada Rabu (14/3) lalu, dengan perolehan Baby Buncis sekitar 7 Kg. Pemanenan selanjutnya bisa dilakukan setiap harinya sampai 20 hingga 30 kali panen.
Alasan memilih Baby Buncis tersebut dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan yang ada. Karena di sekitarnya sedang dilakukan persemaian benih sayur Asparagus. Hal tersebut juga dapat membantu pendapatan sementara penerima manfaat program dalam dua bulan sebelum mulai penanaman bibit asparagus.
Penjualan hasil panen Baby Buncis tersebut akan dilakukan setiap hari melalui pengepul di Wonosobo. Kemudian proses selanjutnya dikirim ke Soropadan untuk dilakukan pengemasan sesuai dengan permintaan konsumen. Bahkan menurut kabar, penjualan tersebut dilakukan secara ekspor ke negara tetangga, yaitu Singapura.
Sri Wiyati (50), salah satu penerima manfaat program KSA begitu senang dan berterima kasih kepada donatur Dompet Dhuafa yang telah memberikan kesempatan baginya, menjadi salah satu bagian dari Kebun Sayur Asparagus. Melalui pemberdayaan tersebut, ia berharap dapat berdikari dan menguatkan ekonomi keluarga.
“Alhamdulillah, dulu saya kerjanya sebagai buruh tani. Setiap hari kerja di kebun orang. Sekarang sudah mendapat bantuan dari Dompet Dhuafa, saya merasa bangga dan juga berterimakasih sekali kepada donatur Dompet Dhuafa,” ungkap Sri Wiyati. (Dompet Dhuafa/Jateng/Dea Novian)