TANGERANG SELATAN – Sore itu di Kantor Dompet Dhuafa Ciputat, Kamis (8/6), terpancar keceriaan di raut wajah para pengungsi yang mayoritas berasal dari Timur Tengah dan Afrika. Mereka adalah murid dari School For Refugees (SFR) atau sekolah untuk pengungsi cabang Ciputat. Sahabat Berbagi Harapan (SBH) Dompet Dhuafa, menggelar kegiatan berbagi harapan untuk memberikan harapan baru bagi para refugees.
Seperti dilansir cnnindonesia.com, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Indonesia mengatakan, jumlah pengungsi yang datang ke Indonesia mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. Data dari UNHCR menyebutkan, di Indonesia pada Juni 2015 tercatat ada 13.188 orang yang menjadi perhatian mereka. Di antara jumlah tersebut, 5.277 merupakan pengungsi (refugees) dan 7.911 pencari suaka. Kebanyakan dari mereka melarikan diri dari konflik pelanggaran HAM di negara asal, seperti Afganishtan, Myanmar, Somalia, Iran dan Iraq.
Salah satu orang tua dari murid School For Refugees yang berasal dari Somalia yaitu Said Abdul AlFaraih, berkata bahwa ia sangat senang dengan kegiatan yang dibuat Dompet Dhuafa. Ia merasa seperti menghadiri festival Ramadhan. Karena suasananya begitu ramai. Pria yang akrab disapa Said ini memiliki lima anak, empat di antaranya sedang mengenyam pendidikan di School For Refugees.
“Event ini sangat bagus, kami begitu merasa senang dan sore ini, anak-anak kami seperti menghadiri festival Ramadhan. Solidaritas antar refugees sangat erat dan sekali lagi saya sangat bahagia datang ke sini. Sayangnya istri saya tidak bisa hadir, karena kami memiliki bayi,” ujar Said.
Said dan keluarganya berasal dari Mugadishu, yakni ibukota Somalia. Ia datang ke Indonesia untuk mencari sebuah kedamaian. Karena di Somalia ia tidak menemukannya. Terlalu banyak perang dan perkelahian yang membuatnya merasa tidak aman. Akhirnya Said memutuskan untuk meninggalkan negaranya dan hijrah ke Indonesia dua tahun silam. Tidak lupa, said juga mengungkapkan terima kasih pada donatur Dompet Dhuafa. Karena telah banyak membantu keluarganya untuk mendapatkan pendidikan dan kedamaian.
“Saya berharap Dompet Dhuafa dan para donaturnya dapat membantu melanjutkan pendidikan untuk anak-anak saya dan anak-anak refugees lainnya. Kami sebetulnya juga berharap pertolongan lebih. Terutama untuk akses kesehatan, karena kami sangat membutuhkan. Saya juga mendoakan donatur dan Dompet Dhuafa menjadi lembaga yang amanah untuk rakyat dan orang-orang yang membutuhkan,” tambah Said. (Dompet Dhuafa/Eva Fauziah)