Setelah menyelesaikan tujuh putaran tawaf mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram, para jemaah haji atau umrah biasanya akan langsung bergegas menuju ke belakang Maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat di Maqam Ibrahim.
Sebelumnya, kita perlu tahu bahwa Maqam Ibrahim bukanlah tempat disemayamkannya jenazah Nabi Ibrahim a.s., tetapi Maqam Ibrahim adalah sebuah batu bekas pijakan sang nabi saat beliau membangun Ka’bah di Makkah.
Shalat di Maqam Ibrahim
Mengapa perlu melaksanakan ibadah shalat di Maqam Ibrahim? Sebab, aktivitas ini adalah hal yang disenangi oleh Allah Swt. Allah sendiri yang menganjurkan hamba-Nya untuk melaksanakan shalat sunah di Maqam Ibrahim. Hal ini tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 125:
Baca juga: Ibadah Haji 1444 H, Ini 8 Tempat Mustajab di Mekkah dan Madinah
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 125)
Berdasarkan ayat tersebut, ibadah shalat di Maqam Ibrahim menjadi ibadah sunah yang dianjurkan. Apabila hal itu memungkinkan dan tidak memberatkan, maka shalat sunah di belakang Maqam Ibrahim sangat dianjurkan. Namun apabila tidak memungkinkan, maka boleh untuk dilewatkan. Sebab pada kenyataannya, Maqam Ibrahim sering kali dipenuhi oleh manusia yang juga ingin menunaikan shalat sunah dua rakaat.
Untuk tata cara shalat di Maqam Ibrahim, tertuang dalam hadis riwayat muslim berikut:
“Shalat dua rakaat, pada rakaat pertama membaca surat al-Kafirun dan rakaat kedua membaca surat al-Ikhlash.” (HR Muslim no 1218)
Keistimewaan Maqam Ibrahim
Keistimewaan Maqam Ibrahim telah disebutkan oleh Allah Swt melalui firman-Nya dalam Al-Quran. Di surah Ali-Imran, Allah Swt mengatakan bahwa pada Maqam Ibrahim terdapat tanda-tanda yang nyata.
Baca juga: Baca Doa Ini Saat Melihat Ka’bah di Masjidil Haram, Hajat Insyaallah Qabul
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) maka dia aman.” (QS. Ali Imran: 96-97)
Maqam Ibrahim adalah tempat berdiri Nabi Ibrahim sewaktu membangun Ka’bah, bukan kuburan sebagaimana orang mengira. Bentuknya adalah sebongkah batu tempat berpijak, karena Nabi Ibrahim berpijak di batu ini. Sedangkan Nabi Ismail mengulurkan bebatuan untuk membangun Ka’bah kepadanya. Di sinilah Nabi Ibrahim menyerukan kepada seluruh umat manusia tentang kewajiban haji.
Berikut tiga keistimewaan Maqam Ibrahim seperti yang dijelaskan dalam kitab Thariqus Shaalihin, di antaranya:
1. Sebagai tempat shalat setelah tawaf
Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah.
“Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.” (QS. Al-Baqarah: 125)
Baca juga: Makna Bacaan Kalimat Talbiyah, Lengkap dengan Arab Latin dan Artinya
2. Berasal dari bebatuan surga
Maqam Ibrahim merupakan Batu Yaqut yang diambil dari surga. Allah menghilangkan cahayanya, sebab jika tidak dihilangkan, niscaya bisa menerangi semua yang ada di timur dan barat.
3. Sebagai tanda kekuasaan Allah yang nyata
Allah berfirman, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim….” (QS. Ali Imran: 96-97)
Semoga kita semua dimudahkan untuk bisa mengerjakan tawaf dan shalat sunah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim yang berada di Masjidil Haram, Makkah. Aamiin..
(Dompet Dhuafa/Ustaz Ahmad Fauzi Qasim/Ronna)