Warga Gunung Kidul mengantre untuk mendapatkan air bersih. Untuk merespon kekeringan di Gunung Kidul, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa telah menyuplai 150.000 liter air bersih. (Foto: Dokumentasi DMC Dompet Dhuafa)
GUNUNG KIDUL—Kekeringan yang melanda Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta telah berlangsung sejak 3 bulan terakhir. Beberapa dampak amat dirasa warga seperti ladang-ladang mereka yang rusak sehingga tidak produktif.
“Warga tidak bisa lagi bercocok tanam. Warga lainnya bahkan menjual ternak-ternak mereka untuk membeli air bersih,” ungkap Subadar, tim respon kekeringan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa di Gunung Kidul, Rabu (8/10).
Bagi warga yang tidak mampu membeli air, mereka hanya menunggu bantuan dari berbagai pihak. Meski demikian, berdasarkan pantauan Subadar, belum ada warga yang menderita penyakit akibat kekeringan.
Dalam merespon kekeringan tersebut, DMC Dompet Dhuafa telah menyuplai 150.000 liter air bersih kepada warga Gunung Kidul di empat kecamatan, yakni Semanu, Purwosari, Saptosari, dan Tanggang. Lebih dari 4.000 jiwa menerima manfaat.
“Air kita ambil dari sumber mata air dan membeli di PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Kita dropping di masjid dan penampungan umum,” kata Subadar. (gie)