LAMPUNG TIMUR — Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia paling utama ada pada ketersediaan fasilitas kesehatan. Menurut data Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI 2016, rasio jumlah tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk di Indonesia selama tahun 2011-2015 terus meningkat. Per tahun 2015, rasio tempat tidur di rumah sakit di Indonesia sebesar 1,21 per 1.000 penduduk. Meskipun rasio tempat tidur terhadap jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2015 telah mencukupi. Namun pada data Kementerian Kesehatan tersebut ditemukan sedikitnya ada enam provinsi dengan rasio tempat tidur terhadap penduduknya kurang mencukupi. Keenam provinsi tersebut antara lain Banten, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Lampung.
Berangkat dari kondisi tersebut, Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang zakat, infak, sedekah, dan wakaf, terus berusaha untuk memberikan kebermanfaatannya. Salah satunya menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat pada umumnya dan kaum dhuafa pada khususnya. Berkaca pada kesuksesan Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa di Parung Bogor, pada Sabtu (21/1) Dompet Dhuafa meresmikan RS AKA Medika Sribhawono Dompet Dhuafa. RS berbasis wakaf tersebut terletak di Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
“Melihat potensi dan kondisi masyarakat di daerah Sumatera, khususnya daerah Lampung untuk mengembangkan program Dompet Dhuafa, pada kesempatan ini Dompet Dhuafa hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Lampung Timur. Hal ini juga salah satunya bertujuan untuk meratakan pendistribusian dana zakat yang terhimpun,” ujar drg. Imam Rulyawan, Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi.
Selain itu, menurut drg. Imam, Lampung Timur dipilih sebagai lokasi dibangunnya RS kedua Dompet Dhuafa, setelah melihat kondisi demografi Lampung Timur yang memiliki sekitar 1,7juta jiwa. Sedangkan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit di daerah tersebut baru tersedia sekitar 70 tempat tidur.
“Jika melihat rasio normal antara tempat tidur dan penduduk, yaitu 1 banding 1.000, itu berarti masih dibutuhkan 1.700 tempat tidur. Jika satu rumah sakit diperkirakan memiliki 100 tempat tidur, maka masih dibutuhkan 17 RS untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Lampung Timur. Maka Dompet Dhuafa hadir untuk melengkapi akses layanan kesehatan tersebut. Khususnya untuk kaum dhuafa,” lanjut drg.Imam
Untuk operasional RS, layaknya RS RST Dompet Dhuafa, di Parung, Bogor, RS AKA Medika Sribhawono memanfaatkan dana zakat, infak, sedekah. “Diharapkan, dengan beroperasinya RS AKA Medika Sribhawono ini, masyarakat Lampung Timur tidak lagi kesulitan mendapatkan layanan kesehatan,” tutup Imam. (Dompet Dhuafa/Dea)