Kembali Diterjang Banjir dan Longsor, Dompet Dhuafa Terus Gulirkan Bantuan Logistik dan Siaga Di Sulawesi

MANADO — Masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di Manado telah berakhir sejak Senin 4 Februari 2019, dan tercatat menelan 16 korban jiwa. Pencarian korban banjir dan tanah longsor pun telah dihentikan oleh tim gabungan pada 22 Januari 2019, empat belas hari pasca bencana alam menimpa Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa.

Namun berdasarkan informasi tim respon DMC (Disaster Management Centre) Dompet Dhuafa di lokasi bencana, cuaca dan situasi di lokasi bencana tersebut memang masih belum dapat diprediksi. Sehingga pada Kamis sore, 7 Februari 2019, banjir bandang dan longsor kembali menerjang Manado, Sulawesi Utara.

Selain melakukan evakuasi, Dompet Dhuafa turut melakukan Aksi Resik, mendirikan Dapur Umum dan mengoperasikan Pos Medis di pengungsian Masjid Syuhada, Desa Sapaya, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa. Tak luput turut mendistribusikan bantuan berupa paket logistik. Di Kabupaten Jeneponto, terdapat 350 jiwa di 5 (lima) titik pengungsian. Di Kabupaten Gowa terdapat 137 jiwa yang mengungsi di Masjid Syuhada, Desa Sapaya.

Antara lain sebanyak 30 paket logistik makanan ringan dan air mineral di Jenetallasa, Kecamatan Turatea, dan 178 paket kebutuhan pokok di Kelurahan Balang dan Kelurahan Monro Monro, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto. Sedangkan di Kabupaten Gowa, distribusi bantuan logistik digulirkan sebanyak 55 paket kebutuhan bayi di pengungsian Masjid Syuhada, Desa Sapaya. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)