BOGOR — Pada Rabu, (28/11/2018), bertempat di Aula Masjid Al-Madinah Parung, Bogor, Dompet Dhuafa mengadakan sosialisasi program RISIN dan kelayakan ekonomi, peluang dan potensi agroindustri pangan, persiapan pra-operasional pabrik RISIN. Kesempatan sosialisasi program tersebut disajikan sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB dalam rangka menyamakan visi dan mengkoordinasikan program Agroindustri Nanas di Subang, Jawa Barat.
Dalam perkembangannya, Dompet Dhuafa membangun pabrik ekstrak buah dan makanan olahan selai dan sirup berbasis wakaf. Sebelumnya terdapat jenis buah naga, buah nanas, dan buah pepaya beserta makanan olahan rumahan yang sudah berhasil didistribusikan dengan sistem social enterprise dan telah mengangkat puluhan petani dhuafa dapat berdaya dari program Indonesia Berdaya tersebut.
Direktur Utama Dompet Dhuafa, drg. Imam Rulyawan, MARS, memaparkan bahwa Dompet Dhuafa mulai melangkah dalam strategi pengembangan ekonomi komunitas melalui penerapan agroindustri yang mengolah bahan baku dari hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah. Tentu langkah tersebut juga beriringan dengan pengaplikasian ilmu, pengetahuan, dan teknologi.
“Tahapan kami dalam pengembangan program berbasis agroindustri yaitu tahap pertama penyiapan komunitas sebagai penyuplai bahan baku dan gambaran pasar. Kedua pembangunan industri untuk menyerap bahan baku komunitas. Kemudian yang ketiga melakukan pengolahan bahan baku menjadi produk bernilai tambah hingga pemasaran,” ujarnya.
Lahan seluas 8,5 hektar klaster pertanian Indonesia Berdaya kian produktif. Dana ummat telah dikelola dengan apik, menjadikan sebuah kebun Indonesia Berdaya yang produktif, termasuk menjadi lokasi kunjungan wisata. Inilah salah satu bentuk wakaf produktif, di mana lahan dan donasi wakaf yang dihimpun dapat menjadi sumber ekonomi produktif yang dapat memberi manfaat ekonomi dhuafa.
Implementasinya Dompet Dhuafa telah melaksanakan program Kampung Agroindustri Nanas sejak 2017, yang menyasar petani nanas di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang. Program tersebut sebagai tahap penyiapan sistem komunitas yang merupakan penyuplai material bahan baku. Dompet Dhuafa secara paralel juga meyiapkan pembangunan pabrik dan telah dimulai instalasi pada pertengahan 2018.
Dalam kampanyenya, Dompet Dhuafa turut mengajak seluruh partisipasi masyarakat, khususnya para donator untuk bersama melakukan kebaikan melalui wakaf produktif dalam mewujudkan pabrik ekstra buah Indonesia Berdaya, sebagai ikhtiar pengentasan ekonomi dhuafa. Dalam gelaran tersebut, turut hadir Direktur Karya Masyarakat Mandiri (KMM), Ir. Jodi H. Iswanto; Senior Adviser Dompet Dhuafa, Ir. Tendi Satrio; Direktur PT Pachira, Ir Mukhlis Bahrainy; Direktur PT Oremco, Agus Nurul Iman S. TP; juga puluhan anggota KMM lainnya. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)