JAKARTA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara dinilai sangat penting. Hal tersebut juga yang menjadi perhatian Kampus Bisnis Umar Usman untuk terus memberikan kontribusinya dengan pendampingan kepada para pelaku usaha di Indonesia melalui program-programnya.
Pada Jumat (19/05/2023), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) menginisiasi Kick Off Program Pendampingan Mikro Mandiri Tahun 2023 dengan menggandeng kampus Bisnis Umar Usman Dompet Dhuafa dalam rangka menghasilkan pelaku usaha yang inovatif, kreatif dan naik kelas, yang bertempat Ruang Auditorium, Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta.
“Kami menginisiasi program pendampingan mikro mandiri, ini adalah program peningkatan kapabilitas usaha mikro secara berkelanjutan, kepada sumber daya manusia produktif, sehingga para pelaku mikro dapat naik kelas dan bertumpu dalam ekosistem yang lebih luas, sehingga program-program usaha mikro tidak hanya sekadar pelatihan saja, jadi setelah pelatihan kita dampingi sehingga dia bisa menjadi pengusaha yang sukses dan pendampingan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan berkolaborasi dengan Kampus Bisnis Umar Usman,” ungkap Yulius, Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKop UKM dalam sambutannya.
Baca Juga: 1 Dekade, Kampus Bisnis Umar Usman Hadirkan Produk UMKM Para Alumni
Sementara itu, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM mengungkapkan kerja sama dengan Inkubator Kampus Bisnis Umar Usman sebagai salah satu strategi untuk mendorong UMKM yang dapat meningkatkan skala ekonomi, untuk menciptakan sebuah evolusi UMKM dalam menyiapkan diri menjadi negara maju.
“Para UMKM yang punya potensi untuk dikembangkan, yaitu produknya unggul, inovasi dan model bisnisnya juga bagus. Dari sisi pembiayaan, sekarang sudah banyak dari pemerintah, UMKM yang sudah masuk dalam rantai pasok ini ada KUR Klaster, Oleh karenanya, KemenKop UKM bertekad untuk menciptakan pendampingan bagi pelaku usaha mikro yang tidak hanya sebatas pelatihan saja, tetapi harus diikuti dengan pola kolaborasi pentahelix dalam pendampingan usaha mikro yang sifatnya berkesinambungan, promote, protect dan advance,” ucap Teten.
Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga saat ini masih menjadi sektor yang menyumbangkan kontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik bruto (PDB). Dalam upaya meningkatkan kewirausahaan tidaklah mudah dan sangat sulit untuk berjalan sendiri sendiri, Kampus Bisnis Umar Usman menginisiasi Program Inkubasi Usaha.
Baca Juga: Dirikan HiJacket, Alumni Umar Usman Gelar Satu Gerakan Jutaan Kebaikan
Inkubator Bisnis Umar Usman berkomitmen untuk menginisiasi dan mengawal proses kolaborasi Pentahelix ini dan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan peluang dan potensi yang ada untuk wirausaha tumbuh dan Indonesia.
“Untuk sama sama bersinergi, berkolaborasi mengadakan program ini, yang penting dalam meng create program ini adalah pendampingan, tidak cukup kita hanya melatih mereka, dalam program Mikro Mandiri ini kita berharap ada sebuah pendampingan yang intens, sehingga mereka akan bisa naik kelas, kita berharap yang micro menjadi kecil dan kita berharap mereka akan menjadi besar,” ungkap Asep Hendriana Ketua Yayasan Pendidikan Umar Usman.
Sejalan dengan Program Prioritas Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM Nasional, di mana program Inkubasi Usaha menjadi salah satu program yang akan membantu meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia. Saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih tergolong rendah yaitu 3.74 persen dimana rasio kewirausahaan tersebut masih termasuk rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam 5 persen, Malaysia 4 persen dan Singapura 9 persen.
Dalam kesempatan ini, dilanjutkan dengan simbolisasi Kick Off Program Mikro Mandiri dengan menekan tombol yang ada dilayar dilakukan oleh Yulius selaku Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM bersama dan Asep Hendirian selaku Ketua Pengurus Pendidikan Umar Usman disaksikan langsung oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Program pendampingan ini dilaksanakan selama 6 bulan dan menargetkan 300 UMKM.
“Program ini kan pendampingan Mikro Mandiri maka untuk peserta yang akan masuk ke dalam program ini ga sembarangan, sehingga dilakukan tes pengembangan program mikro Mandiri adalah pendampingan, jadi bagaimana di program Mikro Mandiri ini mereka di scale up bisnisnya supaya naik kelas, kapasitas produksinya, inovasinya, termasuk bagaimana kita nanti mengagregasi mereka ke industri supaya makin besar,” tutup Asep. (Dompet Dhuafa/Anndini)