Kenali Gejala Awal TB pada Anak

Ranii Novariany

Kenali Gejala Awal TB pada Anak

  

Di Indonesia penyakit TB (Tuberkulosis) atau yang lebih dikenal dengan TBC, angka penderitanya masih terhitung cukup tinggi. Salah satu faktor pendukungnya bisa jadi dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Selain itu, kurangnya edukasi tentang gejala awal penyakit TB, juga bisa menjadi penyebabnya.

Gejala awal TB pada orang dewasa biasanya berupa gejala batuk, apalagi kalau batuk darah. Perlu untuk diwaspadai dan segera dilakukan pemeriksaan dahak. Jika positif TB, maka harus segera melakukan pengobatan rutin. Karena jika terjadi pembiaran, penyakit TB akan dengan sangat mudah menular pada orang sekitar. Terlebih, pada anak-anak yang sangat beresiko tinggi mudah tertular penyakit TB ini.

Berbeda dengan TB dewasa, mendiagnosis penyakit TB pada anak masih bisa dikatakan sulit karena beberapa hal. Seperti, belum sempurnanya kemampuan anak untuk mengeluarkan dahak sehingga sulit dilakukan pemeriksaan lewat dahak. Sehingga, perlu dilakukan sistem skoring (termasuk didalamnya uji tuberkulin dan rontgen dada) untuk mendiagnosa TB pada anak ini, jika hasilnya lebih dari 6, maka kemungkinan anak terkena TB.

Adapun gejala utama TB pada anak, umumnya seperti berat badan yang mendadak turun, batuk tanpa interfal selama 3 minggu, atau demam terus menerus selama 2 minggu. Jika terjadi 3 gejala diatas sebaiknya langsung memeriksakan anak ke dokter atau puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Anak yang positif terkena TB akan diberikan terapi OAT (Obat Anti TB) yang diminum setiap hari, setelah dua bulan jika terdapat respon positif maka terapi obat dilanjutkan sampai sembuh, sekitar 6-12 bulan. Jika sebaliknya, atau tidak menunjukkan perbaikan, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Penyakit TB pada anak bisa dicegah dengan cara, memberi kecukupan gizi, meningkatkan kekebalan tubuh dan suntik BCG untuk mencegah timbulnya penyakit TB berat pada anak. Terlebih dari itu, menemukan penderita TB dewasa juga tidak kalah penting untuk pencegahan, karena penyakit TB pada anak merupakan hasil penularan dari orang dewasa. Jika penderita TB pada dewasa cepat ditemukan, dan diobati serta diberi dukungan untuk sembuh, maka resiko penularan terhadap anak-anak juga akan semakin berkurang.

 

Tulisan ini sudah melalui proses editing tanpa mengurangi substansinya, sumber: proposal materi workshop blogger dalam rangka perayaan TB Day 2015