Jakarta–Kisah pilu tentang TKI sudah banyak terdengar di telinga kita. Mulai dari kasus pembunuhan, perlakuan semena-mena majikan kepada TKI, maupun kasus-kasus yang berkaitan dengan hal administratif lainnya. Masalah lainnya yang tak kalah pelik adalah nasib anak-anak TKI yang terlantar. Salah satunya adalah anak-anak TKI yang berada di Sabah, yang banyak belum tersentuh pendidikan.
Menurut data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu Malaysia, terdaoat 53.768 anak Indonesia yang berusia sekolah. Namun sayangnya, mereka belum secara merata mendapatkan akses pendidikan. Disaat anak-anak seusia mereka seharusnya berkutat dengan alat-alat sekolah, anak-anak ini justru bekerja di perkebunan sawit, berjibaku dengan tombak, sabit, cangkul, dan parang. LSM HUMANA, sebuah lembaga non-formal yang dimiliki oleh perusahaan Malaysia membuka akses pendidikan belajar bagi anak-anak TKI. Disinilah anak-anak belajar satu atap. Guna memastikan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi bagi anak-anak TKI di Sabah, Program Pendidikan Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Sabah Bridge Project memberikan beasiswa kepada anak-anak TKI.
Salah satu pihak yang memberikan donasi secara rutin kepada program ini adalah Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR). Pada 29/11 yang lalu, KIBAR kembali memberikan donasi kepada program Sabah Bridge Project lewat Dompet Dhuafa. Donasi sebesar 2205 poundsterling diserahkan oleh perwakilan KIBAR kepada Dompet Dhuafa dan diharapkan bisa membantu pengembangan program Sabah Bridge Project. (Dompet Dhuafa/Dea)