INCHEON, KOREA SELATAN — Di tengah keramaian Kota Incheon, Korea Selatan, kebersamaan dan kebersahajaan hadir saat Dai Ambassador Dompet Dhuafa ikut berbuka puasa bersama para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dalam momen bersejarah ini, terjalinlah ikatan solidaritas yang erat. Diperkaya dengan aroma dan rasa dari Tanah Air, yakni gorengan, makanan favorit PMI di Negeri Gingseng.
Lantas, bagaimana Dai Ambassador ikut memeriahkan acara buka puasa di lingkungan komunitas muslim Korea Selatan?
Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Masjid Al-Ikhlas Yongin Jadi Cermin Kebersamaan Umat Muslim di Korsel
Solidaritas Melintasi Batas
Keberadaan Dai Ambassador di Korea Selatan merupakan perwakilan spiritual dan budaya yang mengemban tugas memperkenalkan nilai-nilai Islam, Ziswaf, serta budaya Indonesia. Para dai ini berada di bawah Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa).
Dalam semangat kebersamaan dan solidaritas, mereka tak hanya menjadi pemimpin rohani, tetapi juga sahabat sekaligus keluarga bagi para PMI yang jauh dari Tanah Air. Berbuka puasa bersama menjadi momen yang ditunggu-tunggu, di mana batas-batas keberagaman budaya dan agama terlampaui oleh persaudaraan dan kebersamaan.
Kelezatan Gorengan, Pilihan Terbaik Berbuka Puasa
Gorengan telah lama menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia. Di Incheon, Korea Selatan, para PMI menjadikan gorengan sebagai menu favorit untuk berbuka puasa. Pastel, risoles, bakwan, lumpia, tempe goreng, dan berbagai jenis gorengan lainnya menjadi bintang dalam hidangan buka puasa mereka. Rasa gurih, renyah, dan kenyang yang dihadirkan oleh gorengan tidak hanya memenuhi kebutuhan akan makanan, tetapi juga menghadirkan kehangatan dan kenangan akan Tanah Air.
Kegembiraan dan Kedekatan dalam Berbagi
Kehadiran Ustaz Ihya Ulumudin sebagai Dai Ambassador Dompet Dhuafa dalam acara buka puasa bersama para PMI di Incheon menjadi puncak kegembiraan dan kedekatan. Ia tak hanya membawa pesan-pesan keagamaan yang penuh inspirasi, tetapi juga menjadi penghubung antara Tanah Air dan Negeri Gingseng.
Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Perjalanan Bimbing Tahsin Qiraah di Masjid Darussalam Baran Korsel
Dalam atmosfer kebersamaan yang hangat, cerita-cerita tentang Tanah Air disampaikan Ustaz Ihya, sambil menikmati kelezatan gorengan dan hidangan lainnya. Setiap gigitan menghadirkan kehangatan dan kebersamaan, menyatukan hati dalam rasa syukur dan kegembiraan.
Dalam berbuka puasa dengan kehangatan dan kelezatan gorengan, Ustaz Ihya tidak hanya merayakan kebersamaan dan solidaritas, tetapi juga memperkuat ikatan budaya dan spiritual antara Indonesia dan Korea Selatan. Di tengah perjalanan hidup yang jauh dari Tanah Air, momen ini membawa kehangatan dan kegembiraan. Memperkuat semangat dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan di Negeri Gingseng.
Rabu, 13 Maret 2024
H. Ihya Ulumudin, Dai Ambassador Dompet Dhuafa