Kisah Dai Ambassador: Menyusuri Venice of the East

Pengalaman Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Filipina

MANILA, FILIPINA — Di Eropa, ada satu kota yang terkenal sebagai kota kanal dan keindahan sungainya yang bersih, yakni Kota Venesia di Italia. Asia pun memiliki kota serupa yang pernah disulap menjadi kota dengan kanal yang indah. Kota tersebut adalah Kota Manila di Filipina. Sistem kanal yang ada di beberapa bagian Manila, utamanya di sekitar distrik tertentu seperti Instramuros dan Tondo, membuat kota ini mirip seperti Venesia.

Kanal-kanal yang disebut “esteros” itu digunakan sejak zaman kolonial Spanyol sebagai sarana transportasi dan perdagangan. Meski beberapa di antaranya telah mengalami degradasi bahkan ditutup, namun beberapa kanal lainnya masih bertahan dan dipelihara sebagai bagian dari warisan sejarah kota. Kini, di pinggiran sungai terdapat jogging track yang indah. Sehingga, banyak orang berolahraga dengan cara berjalan santai hingga berlari-lari kecil. Selain itu, kehadiran sungai-sungai yang melintas di Kota Manila mempertebal kesan Venesia.

Sungai Pasig, yang merupakan salah satu sungai utama yang melewati Manila, memberi kota ini nuansa air yang menenangkan dan menghubungkan berbagai wilayah. Pemandangan bangunan-bangunan bersejarah yang berjejer di tepi sungai menambah daya tarik visual, mengingatkan pada arsitektur yang ditemui di kota-kota Eropa, seperti Venesia.

Baca juga:Jumat Terakhir di Korsel, Jemaah Ajak Dai Ambassador Kulineran, Coba Haemul Jjamppong yang Nikmat!

Pengalaman Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Filipina
Keindahan Kota Manila, Filipina yang tampak seperti Venesia di Italia.

Julukan “Venice of the East” juga mencerminkan hubungan antara Filipina dan Eropa selama masa kolonial. Selain memiliki kemiripan fisik dengan Venesia, julukan ini turut menyoroti warisan sejarah Filipina yang kompleks dan hubungan budaya dengan Eropa.

Meski julukan ini lebih bersifat metaforis daripada deskriptif, penggunaannya untuk menggambarkan bagian-bagian tertentu dari Manila menunjukkan bagaimana kota ini memiliki ciri khas yang menarik dan unik. Dalam konteks ini, istilah “Venice of the East” memberikan gambaran yang menarik tentang kekayaan sejarah dan keindahan alam Manila, sambil menunjukkan kedekatan antara berbagai budaya di dunia.

Terlihat perjuangan orang-orang asli Filipina yang dijajah selama ratusan tahun oleh kolonial Spanyol. Mereka tidak pernah tinggal diam, seperti perkataan KH Ahmad Dahlan, “air tenang menghanyutkan daun kering”.

Ustaz Andi Triyawan, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024