Kisah Dakwah Dai Ambassador di Thailand: Takjub dengan Bangkok ‘Kota Tanpa Bising Klakson’

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Thailand

BANGKOK, THAILAND — Pada Rabu (3/4/2024) pagi, cuaca kota Bangkok cukup cerah. Ustaz Novi Maulana Yusup, Dai Ambassador Dompet Dhuafa yang bertugas di Thailand berkesempatan untuk bersepeda menyusuri Kota Bangkok. Ustaz Maulana memakai peralatan bersepeda lengkap, mulai dari unit sepeda tipe city bike, helm, hingga sepatu. Bermodal Google Maps, sang ustaz menelusuri setiap sudut kota, dari satu tempat ke tempat yang lain.

Dalam perjalanannya, Ustaz Maulana mengamati setiap kondisi jalanan kota, dengan tujuan ingin membuktikan rasa penasaran dari beberapa pernyataan yang disampaikan staf lokal KJRI hingga Dubes RI untuk Thailand, yang mengatakan bahwa kota metropolitan ini bebas dari bising klakson kendaraan. Ustaz Maulana pun mencoba untuk berhenti di titik-titik kemacetan. Alhasil, pernyataan bahwa Kota Bangkok bebas dari bising klakson kendaraan adalah benar. Pemandangan baik semacam ini perlu ditiru oleh para pengendara di Indonesia.

Baca juga:Kisah Dai Ambassador 2024: Silaturahmi dengan Dubes RI di Bangkok Thailand

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Thailand
Petualangan Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Thailand, Ustaz Novi Maulana Yusup, bersepeda di Bangkok terhenti di Masjid Haroon yang konon didirikan oleh orang Indonesia.

Ada pula hal yang membuat takjub Ustaz Maulana, yakni saat ia melewati aliran sungai. Ia terpesona dengan sungai yang tertata rapih, indah, serta bersih. Sepanjang pinggiran sungai adalah trotoar yang cukup lebar, dipercantik oleh pepohonan serta lampu taman. Jembatan-jembatannya dibuat melengkung ke atas agar dapat dilalui perahu sebagai alat transportasi atau wisata air. Sambil menikmati keindahannya, sang dai bergumam: “Andai Kalimalang Bekasi ditata seperti ini”.

Aliran sungai itu bermuara di sungai utama Kota Bangkok, yakni Sungai Chao Praya yang memiliki panjang sekitar 372 km dan berakhir di Teluk Thailand. Ustaz Maulana pun sampai juga ke tepian sungai itu, tepatnya di Dermaga Cat Tower, tempat pemberhentian kapal feri wisata maupun transportasi. Titik akhir kayuhan sepeda Ustaz Maulana lalu terhenti di sebuah masjid yang cukup tua, yakni Masjid Haroon, sebelum akhirnya kembali ke Kedubes RI di Bangkok. Masjid tersebut berada di Charoenkrung, Distrik Bangrak, Kota Bangkok. Konon masjid ini dibangun oleh imigran asal Pontianak pada sekitar tahun 1828 bernama Toh Haroon Bafaden.

Baca juga: Catatan Pertemuan Dai Ambassador Dompet Dhuafa dengan Sederet Saudara Muslim di Thailand

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Thailand
Masjid Haroon di Charoenkrung, Distrik Bangrak, Kota Bangkok. Konon masjid ini dibangun imigran asal Pontianak pada sekitar tahun 1828 bernama Toh Haroon Bafaden.

“Luar biasa, ternyata banyak masjid di Bangkok yang dibangun oleh putra-putra bangsa Indonesia. Semoga kukuhnya masjid-masjid itu menjadi mercusuar penyebar terangnya cahaya Islam sampai kepada masyarakat Bangkok, Thailand,” ungkap Ustaz Novi Maulana Yusup.

Ustaz Novi Maulana Yusup, Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024