Kisah Dari Palu, Setoran Hafalan Terakhir Ghoziah

PALU, SULAWESI TENGAH — Berbeda dengan pemakaman lainnya yang cenderung bertabur tangis. Kali ini tak ada isak tangis yang terdengar sepanjang prosesi pemakaman Ghoziah Alfiah, hafidzah yang sudah hafal 7 juz Al-Qur’an tersebut. Lantaran keluarganya percaya bahwa almarhumah sudah tenang di sisi-Nya. Sehingga, doa-doa terbaik yang mengantarkan Ghoziah di peristirahatan terakhir.

Gadis tersebut merupakan salah satu santri di Pesantren Banu Qur’an di Lolu Utara, Palu Selatan, Sulawesi Tengah. Dahsyatnya gempabumi dan tsunami yang menerjang pada Jumat (28/9/2018), akhirnya merenggut nyawa Ghoziah.

Pada saat kejadian berlangsung, Ghoziah sedang mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat magrib dan kemudian dilanjutkan menyetorkan hafalan surat ke ustadznya. Namun, bencana tersebut lebih dulu datang sebelum ia menyetorkan hafalan surat, dan merenggut nyawanya. Ia kini telah kembali ke sisi-Nya untuk menyetor hafalannya.

Tim evakuasi Dompet Dhuafa mengantarkan jenazah Ghoziah dari Pesanten Banu Qur’an di Kota Palu menuju Loli Donggala. Mereka juga membantu pemakaman jenazah Ghoziah di pemakaman keluarga. Meski dengan kondisi minim cahaya, tetapi pemakaman pada malam itu begitu spesial. Keluarga gadis penghafal 7 Juz Al-Qur’an tersebut begitu ikhlas melepas kepergiannya.

Mari kita turut panjatkan Al-Fatihah dan doa terbaik bagi almarhumah. Semoga korban selamat juga mendapat kekuatan dari-Nya, dan Palu, Donggala, Sigi, serta wilayah Sulawesi Tengah yang terdampak gempabumi dan tsunami, lekas bangkit.

Untuk meringankan duka saudara sesama di Sulawesi Tengah, Dompet Dhuafa membuka donasi kemanusiaan #LoveSulawesi melalui rekening 340.350.666.5 (BNI Syariah), 237.304.7171 (BCA), 101.000.647.5733 (Mandiri), a.n Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Mari kita bentangkan kebaikan untuk meringankan duka sesama yang tengah tertimpa bencana gempabumi dan tsunami. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)