Kisah Magfira dan Unya: Kenapa Mamah Tidak Pernah Ajak Aku Pulang?

JAKARTA — Maghfira, seorang ibu dari 2 (dua) anak asal Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, yang sudah tinggal di Shelter Sehati Dompet Dhuafa di Jalan Batu Ampar III No. 18, RT. 04/04, Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur. Maghfira tinggal di Shelter Sehati demi menemani ankanya, Azalea Fahira (3,5) yang sedang menjalani pengobatan setelah divonis mengidap Penyakit Jantung Bawaan (PJB).

“Awalnya saya bingung, kenapa berat badan (BB) anak saya tidak naik-naik, padahal makannya banyak, minum susu mau, ASI juga full,” ungkap Maghfirah memulai ceritanya. Rasa kekhawatirannya terhadap sang buah hati mendorong dirinya untuk memeriksakan Azalea ke dokter setempat. Ternyata hasil pemeriksaan menunjukkan Azalea mengidap PJB sejak usia 9 (sembilan) bulan.

Kisah Magfira & Unya: Kenapa Mamah Tidak Ajak Aku Pulang?

Ia kemudian menambahkan bahwa sebelumnya sudah berpikir keras untuk membawa Unya (panggilan kesayangan Azalea) ke Jakarta, akan tetapi karena keterbasan biaya Unya baru bisa dibawa ke Jakarta pada usia 2 (dua) tahun. Alasan Unya dibawa ke Jakarta karena rumah sakit di Aceh hingga Medan belum memadai untuk melakukan penanganan terhadap penyakit yang Unya derita.

Selama tinggal di Shelter Sehati, Unya mendapatkan tindakan medis yang sesuai dengan penyakitnya, “Tinggal di sini (Shelter Sehati) sebelum tindakan (operasi) yang pertama. Saya masuk sini di April 2022, setelah operasi saya sempat pulang ke Aceh tapi baru 2 (dua) pekan pulang ada masalah lagi di dada Unya jadi saya balik lagi ke Jakarta untuk tindakan kedua dan belum tahu sampai kapan. Di sini, membantu sekali dan sangat meringankan,”  lanjutnya.

Kisah Magfira & Unya: Kenapa Mamah Tidak Ajak Aku Pulang?

Dompet Dhuafa sendiri saat ini memiliki dua rumah singgah atau shelter di sekitar RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) bernama Shelter Sehati yang diperuntukkan bagi pasien dan pendamping yang berasal dari luar daerah. Di sana Maghfirah beserta Unya mendapatkan tempat tinggal dan juga dipenuhi segala kebutuhannya. “Alhamdulillah kami sangat terbantu dengan ada Shelter Sehati, setiap minggu kami diberikan sembako seperti, telur, roti, sarden, beras, dan minyak untuk kebutuhan pokok,” jelas Maghfirah saat ditemui di Shelter Sehati pada Jumat (21/10/2022).

Sebagaimana anak-anak seusianya, Unya pun kerap merasa bosan dan ingin pulang ke rumahnya. Pertanyaan-pertanyaan mengiris hati pun kerap dilontarkan kepada sang bunda. “Dia sekarang lebih rewelnya karena di sini sekarang tidak ada anak kecil, Unya sekarang paling kecil di sini. Kalau ada pasien yang lain pulang atau lihat pesawat itu sih yang paling membuat rewelnya. Kalau dia lihat pesawat pasti selalu ingin pulang saja. Terlebih kalau ada orang yang pulang pasti pertanyaannya kenapa kita selalu di sini, kenapa mamah tidak pernah ajak aku pulang, adik mau pulang jugam adik ingin bertemu kakak. Itu pertanyaan yang sering ditanyakan dan cukup membuat saya sedih. Tapi mungkin itu karena dia sudah mulai jenuh bolak-balik ke rumah sakit,” tuturnya.

Kisah Magfira & Unya: Kenapa Mamah Tidak Ajak Aku Pulang?

Tetapi Maghfirah merasa sangat bersyukur dengan adanya Shelter Sehati, Karena tinggal di shelter tidak seperti pada saat di komunitas “tinggal di Shelter Sehati itu semuanya gratis mulai dari listrik, air, setiap orangpun dapat 1 (satu) kamar, kalau di komunitas setiap minggu masih ada iuranya,” tuturnya.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Shelter Sehati dan juga Dompet Dhuafa, saya yg dari daerah tidak tahu harus kemana, jika mau ngekos biayanya juga mahal. Tapi dengan adanya Shelter Sehati seperti ini kami sangat-sangat terbantu,” tutup Maghfirah.

Kini, Unya masih menunggu tindakan ketiga dan harus lakukan kontrol sepekan sekali. Semoga Unya segera sehat dan mampu pulang dan berkumpul lagi bersama keluarganya di Aceh. Kisah Maghfirah dan Azalea hanya satu dari kisah Pejuang Sehat di Shelter Sehati Dompet Dhuafa. Ada banyak penerima manfaat lain dengan beragam cerita perjuangannya. (Dompet Dhuafa / Arlen / Muhaitsam)