BOGOR — Pendapatan dari hasil menjahit hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan makan dan sekolah anak-anaknya. Ada beberapa momen Cecep harus berjuang mati-matian demi anak-anaknya. Momen itu adalah ketika anaknya hendak naik tingkat sekolah. Tentu kebutuhan-kebutuhannya semakin berlipat. Saat itu lah pasangan Cecep dan Ade tak memiliki gengsi untuk mengerjakan apapun. Meski begitu ia tetap merasa bersyukur sebab kedua anaknya sehat dan tidak mengidap polio sama sekali seperti bapak dan ibunya.
“Dari penghasilan menjahit ini kalau dibilang cukup sih sebenarnya tidak, karena kami juga memiliki 2 anak yang harus dihidupi dan harus selalu tetap sekolah. Tapi ya bagaimanapun kami berusaha untuk selalu bersyukur. Setidaknya untuk makan setiap harinya ada. Tapi kalau kadang ada kebutuhan yang mendadak, atau sakit harus berobat, kadang juga ada kebutuhan sekolah yang harus dibeli, itu yang kadang membuat saya pusing,” ucap Cecep.
Kini anak pertamanya berada di bangku kelas 1 SMA. Pada awal tahun ajaran sekolah tahun 2021 lalu lah Cecep mengalami salah satu perjuangannya itu. Ditambah suasana pandemi masih menyelimuti, membuat pejuangannya semakin ekstra dari yang sudah-sudah. Tahun ini pun demikian. Satu anaknya lagi yang baru 6 tahun, beberapa bulan lagi harus masuk pendidikan sekolah dasar. Tentu akan ada berbagai kebutuhan. Perjuangannya pun saat ini kembali diuji.
Oleh itu menjadi program yang sangat tepat sasaran, saat Dompet Dhuafa mendatangi kediamannya, pada Senin (7/2/2022), untuk menyampaikan amanah dari Imperial Kitchen & Dimsum yaitu pemberian modal usaha untuk Ade Tailor (nama usaha Cecep yang terinspirasi dari nama istrinya) sebagai disabilitas pejuang keluarga.
Cecep menyampaikan, saat pandemi covid-19 ini mulai menyerang, saat itu pula pendapatannya menurun, hingga 50% dari biasanya. Dulu sebelum pandemi, karena anak-anak sekolah masuk juga para pekerja karyawan juga masuk, maka banyak pelanggan yang datang ke Ade Tailor. Untuk urusan makan dan kebutuhan anak-anak sekolah terasa tercukupi. Namun ketika pandemi datang, Cecep dan Ade merasa kewalahan biaya sebab penghasilannya berkurang drastis. Saking tidak ada pelanggan, Cecep memberanikan diri untuk keluar rumah guna berjualan masker dan hand sanitizer di jalanan dan lampu merah. Selama 2 tahun pandemi ini, Cecep mengaku sangat merasakan dampak ekonomi bagi keluarganya.
“Allah menciptakan setiap manusia pasti dilengkapi dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jadi harus bersyukur atas segala nikmat yang dianugerahi oleh Allah. Karena pasti di setiap kekurangan akan ada jalan. Setiap orang sya yakin sudah ada rejekinya asalkan otang itu mau tetap berusaha,” cetus Cecep di sela-sela obrolan.
Menurut Cecep, dirinya mampu bertahan hingga detik ini sejatinya karena termotivasi oleh istrinya. Bertemu dengan Ade adalah suatu anugerah bagi Cecep. Hingga usahanya pun diberinya nama Ade Tailor. Tentang urusan menjahit, sebenarnya Ade lah jagonya. Ia memiliki semua teorinya. Namun karena keterbatasannya berada pada tangan, maka Cecep minta diajar suapaya ia dapat menjadi tangan Ade dan Ade menjadi kaki bagi Cecep. Mereka menjadi sepasang kekasih yang begitu melengkapi satu sama lain.
Hal yang paling dibutuhkan keluarga Cecep adalah modal dan fasilitas untuk anak, seperti kartu KIP dan PKH. Fasilitas-fasilitas semacam itu ternyata tidak ia dapatkan. Tidak hanya dia, teman-teman yang senasib dengannya pun banyak yang tidak mendapatkan itu. Is berharap kaum diabilitas mendapatkan kemudahan untuk memperoleh fasilitas-fasilitas tersebut untuk masa depan anak-anaknya.
“Andaikan ada rejeki entah dari mana saja, saya ingin merenovasi dan mengembangkan usaha jahit saya ini bersama istri. Ini adalah satu-satunya harapan saya saat ini. Saya dan istri pun tidak bisa ke mana-mana lagi kecuali hanya berusaha dari rumah. Kios ini juga sudah sangat lama dari awal saya buka usaha jahit, jadi sudah banyak yang botak dan rusak. Mungkin juga orang enggan datang karena melihat penampakan kiosnya yang tidak begitu meyakinkan. Sisanya mungkin untuk membeli bahan-bahan jahit untuk modal supaya semakin bagus hasil jahitannya supaya banyak pelanggan yang percaya dan yakin pada jasa kami,” ucapnya.
Cecep menyampaikan berkali-kali ucapan terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan Imperial Kitchen & Dimsum atas modal usaha yang ia terima. Selanjutnya, betul apa yang ucap Cecep, bahwa saat ia mendapat modal usaha, akan ia gunakan untuk melengkapi kebutuhan usahanya sehingga untuk meningkatkan pendapatnnya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)