Kisworo, Pedagang Bakso Keliling yang Bahagiakan Anak Yatim

SURABAYA — Namanya Kisworo (48), salah satu dari 50 pedagang bakso penerima manfaat Program Pedagang Tangguh buah kerjasama Dompet Dhuafa dan Miwon 2018. Setiap hari, beliau berjualan dengan berkeliling di daerah Keputih, Surabaya.

Alhamdulillah, semenjak menggunakan gerobak pemberian Miwon–Dompet Dhuafa, penjualan baksonya dirasakan meningkat. Bahkan, istrinya yang sebelumnya hanya berjualan kelontong di rumah, sekarang juga turut berjualan bakso menggunakan gerobak bakso yang lama di samping toko kelontongnya.

Kisworo dan warga di Kawasan Keputih, Tegal Timur Baru, sejatinya tinggal di atas tanah milik pemerintah kota. Sebagai warga “Kampung Pemulung” begitu orang biasa menyebutnya. Ia dan keluarga harus rela sewaktu-waktu dirobohkan ketika ada perubahan tata-kelola kota. Karena itu, rumah yang dibuat olehnya dan juga warga di area tersebut, sengaja dibangun semi permanen. Prinsipnya yang penting dapat untuk berteduh saat hujan bersama semua keluarga.

Meskipun pendapatanya sekarang masih terbatas, Kisworo tidak ingin menjadi orang yang pelit. Saat ini ia dan keluarganya memutuskan untuk mengasuh seorang anak yatim dari salah satu keluarga di kampungnya. Menurutnya, ini adalah amalan baik yang inysaa Allah memperlancar rezekinya.

“Meskipun hidup dalam kondisi kekurangan, insyaa Allah saya yakin Allah sudah menyiapkan rezeki bagi kami. Dinikmati saja, waktunya jualan bakso, ya jualan bakso, waktunya capek ya libur dulu jualannya,” ujar Kisworo, penuh senyum. (Dompet Dhuafa/Rizzqi JATIM)