YOGYAKARTA — Dihadiri lebih dari 52 peserta berasal dari pimpinan Masjid se-Yogyakarta, Dompet Dhuafa menggelar sebuah forum Kongres Masjid Pemberdaya (KMP), pada Sabtu (01/10/2022). Melalui MPZ (Mitra Pengelola Zakat), Dompet Dhuafa menginisiasi KMP sebagai pengentas kemiskinan di Indonesia. Berkolaborasi dengan DMI, KMP berfokus pada pemberdayaan Masjid. Bersama- sama memberdayakan potensi Masjid untuk mengentaskan kemiskinan dan meluaskan kebermanfaatan untuk ummat.
Ya, sangat sedikit Masjid yang menyediakan layanan pendidikan Qur’an bagi anak-anak dan jamaah dewasa, lebih sedikit lagi Masjid yang bisa memberikan ruang untuk insan-insan muda bisa merasa berarti dan berguna di hadapan masyarakat dan jamaah. Hal ini tidak bisa dipungkiri, karena pada umumnya para pengurus dan pengelola Masjid bekerja untuk mengabdi dan memakmurkan Masjid secara sukarela dan kurang professional, ditambah dengan sistem kerja paruh waktu.
Sangat berbeda hasilnya jika para pengurus dan dewan kemakmuran Masjid bekerja secara profesional dan penuh waktu dalam memperhatikan dan memakmurkan Masjid. Baik dari aspek kebutuhan dakwah, sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, Masjid bisa berperan melayani jamaah yang membutuhkan bantuan dan solusi atas segala permasalahan mereka.
KMP ini hadir dengan memaksimalkan dan memfokuskan 5 (lima) pilar fungsi Masjid. Fokus tersebut diantaranya yaitu fungsi baitullah, baitullmaal, baitul dakwah, baitul tarbiyah, dan baitul muamalah. Harapanya, Masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah, namun dapat menjadi lembaga yang memegang amanah dari umat khusunya ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf).
“Tidak hanya negara, kita jadikan Masjid sebagai solusi untuk ummat. Harapanya setelah ini akan ada kebermanfaatan yang dibawa oleh para takmir untuk memajukan Masjidnya sesuai 5 pilar Masjid yang disebutkan,” papar Andi Juliandi selaku Ketua Presidium Nasional KMP.
KMP kali ini dihadiri oleh para tokoh Masjid Berdaya dari berbagai daerah di Indonesia. Tokoh tersebut diantaranya adalah Ustadz Adang dari Masjid Darussalam, Ustadz Jazir dari Masjid Jogokariyan, Pak Kusnadi Ikhwani dari Masjid Al Fallah, Sragen, Ustads Nanang dari Real Masjid, dan dari MRBJ.
“Jangan hanya jadikan Masjid sebagai tempat singgah untuk beribadah. Namun, jadikan ia sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan. Jamaah kesulitan ekonomi, maka Masjid dapat menjadi fasilitas untuk mengentaskan permaslahan tersebut. Jamaah yang kesulitan membayar biaya sekolah anaknya, maka Masjid dapat membantu permasalahan tersebut, dan lain sebaginya,” jelas Ustadz Jazir selaku Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. (Dompet Dhuafa / MPZ / Isam)